Dalam wawasan estetika Sapardi, hujan tidak melulu
menjadi personifikasi dari peristiwa alam. Fenomena
fisika yang telah menjadi keseharian.
Sapardi telah bergerak demikian jauh, dan fleksibel,
dalam mengembangkan interpretasi imajinatif terhadap
hujan dan tautan tanda kosmologis yang melatari,
mengiringi, serta akibat magisnya bagi suasana batin
manusia. Maka puluhan sajak Sapardi yang bertema
atau berlatar hujan tidak pernah membosankan. Bahkan
makin memperluas misteri dan pesona hujan itu sendiri.
Sajak "Sihir Hujan" di atas terlihat begitu polos dan sahaja.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!