baru turun dari wajan penggorengan. Alangkah nikmat.
Di luar sana daun-daun berhamburan, dahan-dahan
membengkok seperti digayuti tangan-tangan gaib yang
tak kelihatan. Kadang terdengar celoteh sang ibu pada
abang dan adek:"Untung sekali kita punya rumah.
Untungnya atap kita tidak bocor. Coba bayangkan
orang-orang yang tinggal di kolong jembatan, yang
rumahnya terbuat dari kardus, orang gila dan gelandangan
yang berteduh di bawah pohon dan emper toko..."
dan seterusnya.
Akan halnya saya, justru teringat pada seorang teman masa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!