Dalam perjalanan ikhtiar keras tanpa ampun tersebut,
sering penyair mengalami pencerahan, katarsis estetik
yang tidak terduga. Makna kata yang dibolak-balik
demikian rupa, ide dan gagasan yang diruncingkan
hingga ke ujung-ujung logika, memungkinkan penyair
untuk memperdalam, memperluas, memperhalus, dan
mempertajam penalaran. Memperkaya dan memperluas
rambahan makna gagasan hingga ke tepi-tepi terjauh
pemahaman. Intensifitas olah batin ini akan mengasah
dengan cepat rasa peka dan kesadaran intuitif sang penyair.
Maka sesungguhnya berpuisi bukanlah sekedar demi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!