Sajak yang terlalu 'orisinal' bisa menjadi gelap total.
Keleluasaan puitik itu ternyata ada batasnya. Penyair
tidak sepenuhnya bisa tenggelam dalam dunia kata
ciptaannya. Ia harus tetap meninggalkan beberapa kata
kunci pada pembaca. Simbol-simbol paralingual yang
bisa menghubungkannya dengan manusia selebihnya.
Maka ia harus kreatif, berpikir keras, menjejaki berbagai
kemungkinan, membolak-balik gagasan, membongkar
pasang ide berulang-ulang, bahkan bisa saja ia harus
'bunuh diri', menciptakan paradoks dan kontradiksi
terhadap proposisi yang ia kemukakan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!