Tigapuluh tahun berlalu, Pak Muhdi bahkan telah menjadi seorang kakek.
Tapi Bu Aida terus saja melajang. Mereka telah sama-sama menerima kenyataan
yang aneh itu. Boleh berhubungan, tapi dilarang pacaran. Pak Muhdi makin
terikat dengan tanggungjawabnya terhadap keluarga. Sedang Bu Aida bersikukuh
bertahan dalam kesendirian.
Cerita mengharukan datang dari teman saya yang sekampung dengan Pak Muhdi.
Pada sore-sore tertentu, akan ada lewat Brio putih yang sejenak berhenti di
halaman rumah orangtua Pak Muhdi. Lalu melaju lagi ke arah luar.
Itulah Bu Aida yang sedang kangen berat dengan kekasihnya.
Saya bertanya-tanya dalam hati, apakah cinta yang tak kesampaian memang bisa
bertahan selama itu? Apakah kekecewaan yang berkepanjangan tidak bisa