hari ke depan. Ada tumpukan kecil karung gabah yang siap dilego bila situasi
 benar-benar darurat. Kami juga punya rumah sendiri. Kami jauh lebih
 berkecukupan dari abang bakso itu. Memikirkan segala kemungkinan itu
 membuat saya merasa beruntung seribu kali.
Mungkin abang bakso ini sempat ragu untuk turun berjualan, tersebab cuaca
yang tidak mendukung. Tapi akhirnya dia memutuskan untuk pergi karena
melihat pandangan kosong anak istrinya yang penuh arti. Mungkin dia berharap
ada pelanggan yang kebetulan masih berjaga di tengah malam ini. Mungkin dia
sangat percaya bahwa Tuhan pasti akan menolong bagaimanapun mustahil keadaannya.
Kalau kemungkinan yang terakhir ini yang berlaku, pastilah dia benar-benar
seorang pejalan rohani sejati. Manusia yang segenap daging dan