bubu untuk mencegat ikan-ikan itu.
Hampir tengah malam gerimis belum menjadi hujan. Sayup di kejauhan saya seperti
mendengar bunyi ting ting ting. Seperti bunyi mangkok yang dipukul sendok. Saya
duduk untuk menyimak lebih seksama. Benar, bunyi itu makin lama makin jelas.
Itu adalah tukang bakso yang biasa lewat sehabis magrib. Saya menengok lewat kaca,
menunggu dia lewat. Persis memang dia. Lewat penerangan yang terletak dalam
kaca pajangan, saya lihat barang dagangannya masih ada separoh.
Orang ini memang pejalan rohani, pikir saya sambil tersenyum. Sudah jelas
jualannya tidak akan laku. Tapi tetap nekat. Pasti dia tidak bermaksud mencari duit.
Dia sedang berolah batin. Tapi bagaimana kalau tidak?
Saya teringat cerita Gadis Penjual Korek Api Hans Andersen. Pada malam