Mohon tunggu...
Abdurrazzaq Zanky
Abdurrazzaq Zanky Mohon Tunggu... Petani - petani.

Senang membaca segala jenis buku, nulis diary, mengamati lingkungan alam dan sosial, menertawakan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Jejak di Kepala

15 November 2024   18:13 Diperbarui: 15 November 2024   18:28 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

adalah salah satu loper koran tersebut. Dan beliau punya jatah satu eksemplar buat ditaruh di

perpustakaan sekolah.

Berpuluh tahun kemudian, saya menyadari bahwa buku adalah dunia tersendiri yang tak kenal

ruang dan waktu. Ia menghuni dimensi yang tidak terikat atau tunduk dengan hukum sejarah

manapun. Pemikiran, renungan, hasil-hasil seni dan sastra, tidaklah menghuni kawasan budaya

atau kurun waktu tertentu. Saya membayangkan adanya suatu koneksi universal transenden

yang menghubungkan rohani manusia dari berbagai latar geografis dan zaman, di mana setiap

orang bisa menemukan kesempatan untuk mendefinikan dirinya secara subtil dan hakiki.

Menemukan kodrat ruhaninya yang sejati. Jejak-jejak para pejalan rohani inilah yang sampai

hari ini terus terdengar gemanya dalam kepala saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun