Informan dalam penelitian ini adalah asosiasi warga setempat, Nasihat kepada warga dan asosiasi lokal, termasuk pertemuan informasi publik dan bimbingan bagi pembuat proyek masyarakat, diberikan di dua dari tiga kotamadya. keputusan diambil oleh Dewan Turbin Angin (lima politisi lokal, termasuk Walikota, satu perwakilan dari LAG,8 dan satu perwakilan dari organisasi akar rumput hijau lokal).
5. Berikut Artikel ke-lima yang diulas:
Judul Penelitian: Exploring technology diffusion in emerging markets -- the role of public policy for wind energy
Tahun Terbit: 2014
Penulis: Christian A. Friebe, Paschen von Flotow, dan Florian A. Tube
Masalah Penelitian Kualitatif:
Teknologi tenaga angin masih relatif jarang di banyak pasar negara berkembang. Seperti di industri infrastruktur lainnya, ada peran kuat untuk inovasi yang mendorong kebijakan dan untuk memengaruhi keberhasilannya di tingkat perusahaan.Â
Namun, kurang dipahami bagaimana pembuat kebijakan dapat mempengaruhi langkah di antaranya, dengan kata lain tindakan publik mana yang memicu adopsi dan difusi teknologi inovatif. Selain itu, difusi teknologi mapan sampai batas tertentu diterima begitu saja, namun ada beberapa hambatan untuk adopsi, terutama di pasar negara berkembang
Berdasarkan literatur yang ada, pertanyaan penelitian kami adalah: faktor mana yang memengaruhi pengadopsi awal teknologi mapan di pasar negara berkembang yang sangat teregulasi?Â
Dalam studi inovasi, "difusi biasanya digunakan untuk menggambarkan proses dimana individu dan perusahaan dalam masyarakat/ekonomi mengadopsi teknologi baru" Dalam studi ini, kami fokus pada implementasi ladang angin melalui pengembang proyek yang biasanya mendahului investasi swasta (asing langsung) (FDI) yang dipelajari, mis. oleh Atreye dan Cantwell (2007).
Teori Penelitian Kualitatif: