2.1.2 Â Â Faktor Terjadinya Urban Sprawl Dilihat dari Beragam Persepsi
Faktor yang mendorong terjadinya proses perembetan kenampakan fisik kekotaan ke arah luar (Urban Sprawl) antara lain dipengaruhi oleh gerak sentrifugal. Dimana gerak sentrifugal ini mendorong gerak keluar dari penduduk dan relokasi usahanya, lalu terjadi dispersi kegiatan manusia dan relokasi sektor-sektor dan zona-zona kota. Terdapat enam hal yang mendorong gerak sentrifugal (Yunus, 2006) yaitu:
1.  Adanya gangguan yang berulang seperti macetnya lalu lintas, polusi dan gangguan bunyi menjadikan penduduk kota merasa tak enak bertempat tinggal dan bekerja di kota.
2.  Industri modern di kota memerlukan lahan-lahan yang relatif kosong di pinggiran kota dimana dimungkinkan pemukiman yang tak padat penghuninya, kelancaran lalu lintas kendaraan kemudian parkir mobil.
3.  Sewa lahan yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan di tengah kota.
4.  Gedung-gedung bertingkat di tengah kota tak mungkin lagi diperluas, ini berlaku juga untuk perindustrian, kecuali dengan biaya yang sangat tinggi.
5.  Perumahan di dalam kota pada umumnya serba sempit, kumuh dan tak sehat, sebaliknya rumah-rumah yang dapat dibangun di luar kota dapat diusahakan luas dan sehat.
6.  Sebagian penduduk kota berkeinginan secara naluri untuk menghuni wilayah di luar kota yang terasa lebih alami.
2.2 Fasilitas Pelayanan Kota
Fasilitas pelayanan kota yang dibutuhkan masyarakat dalam lingkungan suatu kota meliputi fasilitas pendidikan, kesehatan, perdagangan dan jasa, pemerintahan dan pelayanan umum, peribadatan, rekreasi dan kebudayaan, olahraga dan lapangan terbuka, Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan makam serta fasilitas penunjang kegiatan sosial lainnya di kawasan perkotaan. Menurut Tarigan (2005), terdapat beberapa fasilitas pelayanan kota yang tidak diragukan lagi menciptakan daya tarik bagi sebuah kota, misalnya pasar (termasuk toko serba ada atau swalayan), kompleks pertokoan (ruko), fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan. Akan tetapi, cukup banyak fasilitas lain yang ada di perkotaan yang juga memiliki daya tarik dan apabila tidak dibatasi akan membuat daftar fasilitas menjadi sangat panjang. Fasilitas lain misalnya perbankan, apotek, notaries, pengacara, perkantoran dan lain-lain. Apabila diinginkan semua faktor lain dapat dimasukkan dalam analisis, tetapi bisa juga disederhanakan dengan hanya memasukkan empat faktor utama tersebut. Penyerdehanaan ini didasarkan atas asumsi bahwa banyak fasilitas lain berbanding secara proporsional dengan jumlah penduduk kota sehingga dengan memasukkan faktor jumlah penduduk kota maka faktor lain itu dianggap terwakili. Untuk mengukur fasilitas yang tersedia disetiap kota, jumlah dan kualitas masing-masing fasilitas perlu didata atau diinvetarisasi. Dalam mengukur daya tarik masing-masing fasilitas, diketahui bahwa ada fasilitas sejenis yang kualitasnya berbeda sehingga diperlukan pembobotan atau pemberian nilai. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai beberapa fasilitas pelayanan kota yang tidak diragukan lagi menciptakan daya tarik bagi sebuah kota :
1. Pasar