Mohon tunggu...
Galih Satria H
Galih Satria H Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Belajar menulis

ASN milineal yang sangat mendambakan proses kerja terbuka terhadap fleksibilitas,kreatifitas,dan inovasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kehilangan Bidadari

7 Maret 2016   11:51 Diperbarui: 7 Maret 2016   12:24 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah selesai makan,aku tidurkan dia ke posisi semula.Melihat kondisinya yang lemah berbaring di tempat tidur,aku kembali meneteskan air mata (cengeng..iya...)

"Tam..ada apa?"tanya dia.Aku buru-buru menyeka air mataku.

"Eh..gakpapa..cuma ngantuk aja"jawabku sambil pura-pura merenggangkan tubuh.

"Udah..kamu tidur lagi ya..."kataku dengan lembut,dia mengangguk.Aku usap dengan lembut keningnya hingga dia tertidur,dan aku pun tertidur di sisi dia.Entah berapa lama aku tertidur,yang jelas ketika aku bangun,ruangan sudah dipenuhi orang.Aku lihat udah ada orang tuanya Aisyah dan juga teman-teman gengku.

"Wah..yang semaleman begadang.."kata salah seorang temanku.

"Weh bro...udah nangkring disini aja..emang jam berapa sih?"kataku sambil mencoba membuka mataku.

"Jam 12 siang brooo..."katanya lagi.

"oohh...."aku melihat Aisyah masih tertidur,mungkin efek obatnya.

Aku berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh wajah.Wah...panggilan alam..seketika perutku mules,langsung saja aku copot celanaku.

Ketika baru asyik-asyiknya pup,di luar kamar mandi gaduh sekali.

"Wehh...kenapa ini..."buru-buru aku cebok dan memakai celana lagi.Aku kembali ke ruangan,ku lihat tubuh Aisyah kejang-kejang.Suster dan dokter memeriksa kondisi Aisyah.Ibunya menangis dan memeluk ayahnya,temen-temenku mencoba membantu dokter dengan memegangi tangan dan kaki Aisyah.Akhirnya,Aisyah kembali di rawat di UGD.Aku berlari mengikuti dari belakang.Sampai di UGD,aku dilarang dokter untuk masuk,begitu juga ayah dan ibunya.Temen-temenku tahu kalau aku sedang panik dan sedih.Aku duduk dipojokan ruangan.Temen-temenku mencoba menghiburku dengan memberikanku semangat dan pelukan.Cukup lama kami berada di depan pintu UGD.Dokter pun belum keluar dari UGD.Aku masih harap-harap cemas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun