Mohon tunggu...
Galih Satria H
Galih Satria H Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Belajar menulis

ASN milineal yang sangat mendambakan proses kerja terbuka terhadap fleksibilitas,kreatifitas,dan inovasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kehilangan Bidadari

7 Maret 2016   11:51 Diperbarui: 7 Maret 2016   12:24 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cukup lama mereka berbincang di ruangan dokter.Akhirnya mereka keluar ruangan juga.

Ibunda Aisyah langsung memelukku.Aku bingung dan kaget,karena ibunya menangis di pelukanku.

"Ais kenapa tante...dia sakit apa..apa kata dokter.."tanyaku sambil terisak.Ibunya tidak mau menjawab pertanyaanku.

"Kamu yang sabar ya Tam..doakan Aisyah semoga lekas sembuh."kata ibunya sambil mengusap air mataku.

"Aisyah terserang bakteri,dan bakteri tersebut sudah menyerang sistem imunnya."kata Ayahnya yang dari tadi diam.

Entah,yang jelas aku merasakan kesedihan yang mendalam.Aku hampiri tubuh Aisyah yang masih belum sadar.

"Ais..bangun yank..."kataku sambil menggenggam tangannya.Aku cium telapak tangannya.Aku terisak-isak.Hingga akhirnya aku merasakan sentuhan lembut dari tangannya.Aku sedikit tenang,karena akhirnya dia sudah mulai sadar.

Walaupun masih susah untuk berbicara,dia mengusap air mataku dan berkata lirih "Dasar cengeng"sambil tersenyum.Aku mencium keningnya.Fase-fase kiritis sudah terlewatkan.Jam 9 malam,aisyah dipindah ke ruangan V.I.P (maklum,asuransinya yang premium).

"Om..tante..biar Tama yang menjaga Ais..om dan tante istirahat aja di rumah,jaga kesehatan"kataku dengan lembut.Kedua orang tua Aisyah setuju,kemudian berpamitan.

"Kabari om kalau ada apa-apa"kata Ayahnya.Aku mengangguk.Malam itu,aku juga ijin kepada atasanku kalau besok pagi aku tidak masuk.Atasanku memberikan ijin.

"Tam..aku lapar.."kata Aisyah.Segera aku putar tuas di bawah kasurnya dan aku betulkan posisi tubuh Aisyah,setelah itu aku ambil makanan yang sudah disediakan pihak rumah sakit,dan menyuapinya sedikit demi sedikit.Sesekali aku bercandain dia seperti menyuapi anak kecil.Yah..aku yang terkenal garang menjadi sangat melankolis...aku yang terkenal jaim menjadi seperti anak-anak.Apakah ini efek dari cinta??

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun