dan sedang duduk disebuah cafee" ungkapku serius
kou mendongak padaku
"oh ya?!" kou tak kalah serius bertanya padaku
"kou sebut tempat ini 'cafee'?!" tambahmu lagi menegaskan
"hem.." jawabku santai
"hanya ada satu meja disudut ruangan, dua kursi dan satu radio usang sebagai pelengkap, kenapa kou sebut ruang makan ini cafee?"
aku terkekeh mendengar petanyaanmu,
aku tahu, tak semua pria tampan itu pintar,
tapi dia tipeku, tampan dan tidak pintar
"karena setiap hari, yang aku seduh hanya kopi.."
"oh?! bagaimana mungkin?!"