Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kisah Jakal yang Gagal Menjaga Waktu

20 Mei 2023   22:45 Diperbarui: 20 Mei 2023   22:59 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua ekor jakal di tengah gurun gersang (Sumber: Krugerpark/Karl Svendsen)

Girang menyela, "Kamu kelebihan waktu, tetapi kehabisan uang!"

Mereka serempak terkekeh.

Bengal memperlihatkan mimik serius. "Coba kaulihat pintu gerbang itu, Girang." Melihat Girang menatap ke arah gerbang, mata Bengal menyipit. "Gerbang itu kaugembok. Di dalam pagar, ada pos monyet yang dihuni penjaga. Rumahmu berpintu. Terkunci rapi. Kamarmu berpintu. Terkunci rapi juga. Lemarimu berpintu. Terkunci rapi juga. Emas dan berlianmu kausimpan di laci lemari yang terkunci pula. Boleh jadi di brankas besi yang terkunci pula. Hartamu kaujaga dengan baik, tetapi kamu gagal. Ya, gagal total."

"Gara-gara?"

Bengal menatap Girang. "Kamu tidak mampu menjaga waktu, padahal waktu jauh lebih berharg dari emas atau apa pun. Emas yang hilang bisa kaucari lagi, waktu yang berlalu mustahil kautemukan lagi."

"Lantas?"

"Kamu kehilangan waktu untuk keluarga dan kenalanmu, Girang. Waktumu disita oleh pekerjaan dan atasan. Kamu terpenjara. Kaupikir uang bisa membuat anak dan istrimu bahagia, padahal keliru. Mereka kini di rumahku. Mereka lebih ingin merasakan kasur jerami alih-alih tilam empuk yang berduri di rumah ini."

Girang terperenyak. Matanya berkaca-kaca. "Terima kasih, Bengal."

"Tidak usah berterima kasih," kata Bengal.

"Harus!"

"Kita bersahabat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun