Cinta Bing Crosby Betawi selalu hidup, tetap hidup, dan akan terus hidup. Mula-mula dalam konserto Ananda Sukarlan, menjalar ke seluruh Asia, pelan-pelan merembes ke Australia, mengalun di Afrika, dan berkumandang di dunia.
Persis seperti kerdip simfoni di dada Amadeus, merambat dari Sarlzburg, menggemuruh di Wina, mengguntur di Eropa, hingga tiba di telinga kita. Persis seperti kerlip cinta di hati August yang tidak pernah sedikit pun membiarkan sanubarinya ditumbuhi bibit benci kepada Wizard.
Apa yang sudah ditahbiskan Ananda ke dalam nada sepenuhnya hanyalah keabadian cinta. Yang oleng akan tegak, yang otek akan kukuh, yang seroyongan akan teguh, yang sempoyongan akan tegap.Â
Sebab di dalam hati teduh, cinta yang terus menyala tidak pernah membakar. Dia hanya menghangatkan. Hanya menghangatkan! []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H