Beruntunglah kita, seluruh warga Indonesia, karena akhirnya Ananda menjelma sebagai pianis yang kiprahnya diakui dunia internasional. Hanya saja, jangan meminta Ananda untuk menyetir mobil. Ia tidak bisa melakukannya!
Adakah masih ada mimpi Ananda yang belum tunai? Banyak. Salah satu di antaranya, seperti yang beliau tuturkan kepada saya dalam sebuah perbincangan setelah peluncuran komunitas Inovator 4.0 Indonesia, tahun lalu di Jakarta, adalah merampungkan Rapsodia Nusantara dan mengumandangkan kembali karya-karya klasik musisi Indonesia.
Khusus mimpi pertama, Ananda sudah merampungkan 20-an nomor Rapsodia Nusantara dari target sebanyak 34 nomor. Jumlah yang bisa ditebak. Indonesia terdiri dari 34 provinsi dengan setiap provinsi memiliki lagu daerah yang khas dan unik.
Gubahannya itu sudah dipertunjukkan musisi kelas dunia di berbagai benua. Harapannya untuk mengantar citarasa Indonesia di kancah musik intersional perlahan-lahan menjadi kenyataan.
Bagaimana dengan mimpi kedua? Pianis yang selama beberapa saat berhenti kuliah di Belanda lantaran keteteran biaya itu, meskipun akhirnya sanggup bertahan hidup di rantau dan S-2 kelar juga lewat hadiah-hadiah kompetisi yang diikutinya, tahun depan akan menggelar konser sebagai pemenuhan atas kaulnya menduniakan musik karya musisi Indonesia.
Tahun depan itu, 2019, hanya bersisa hitungan jam saja kita sudah berpindah tahun. Konser Tahun Baru akan digelar oleh putra ketujuh pasangan Sukarlan dan Poppy ini pada 13 Januari 2019. Jakarta New Year’s Concert (JNYC) rencananya diselenggarakan di Ciputra Artpreneur Jakarta.
Millenial Marzukiana, begitu tajuk konser tersebut. Barangkali ada yang menanyakan mengapa ada kata “millenial” dalam nama konser tersebut. Jawabannya sederhana, karena para musisi yang tampil merupakan “jemaah milenial”. Mereka lahir pada kisaran 1990-an. Bagaimana dengan Marzukiana? Karena pada Konser Tahun Baru itu, Ananda akan menyuguhkan racikan baru atas karya-karya maestro Ismail Marzuki.
Siapakah Ismail Marzuki itu? Tenang saja. Jika kalian sempat, jalan-jalan saja ke Taman Ismail (TIM) di Cikini, Jakarta. Setelah melewati gapura “kawasan seniman” itu, kalian akan disambut senyum patung penggubah lagu Gugur Bunga itu. Di plakat tertera keterangan singkat tentang siapa dan apa kiprah beliau.
Belum cukup? Tidak usah ke mana-mana. Cukup di beranda atau di kamar saja. Silakan cari-cari informasi mengenai sosok Ismail Marzuki. Bisa juga berjalan-jalan ke kediaman keluarga beliau di kawasan Parung, Kabupaten Bogor.
Namun, cara yang paling jitu adalah mengajak keluarga kalian untuk menghadiri konser Ananda. Mumpung masih ada tiket masih ada. Sekali merengkuh dayung, dua-tiga pulau terlampaui. Sekali menonton konser Ananda, sekalian kita nikmati karya-karya Ismail Marzuki.