Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Gadis Penuh Cinta

17 Oktober 2018   09:06 Diperbarui: 18 Oktober 2018   04:13 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Sabda merengut. "Maksudmu?"

"Siapa gadis yang tadi bersamamu di mobil ambulans?" tanya Willy.

"Tidak ada hubungannya dengan Kana," jawab Sabda.

"Kana melihatmu tadi," tukas Willy. "Dia melihat gadis itu turun dari mobil dan memegang lenganmu."

Sabda tertawa. "Aku bahkan tidak tahu siapa nama gadis itu!"

"Sudahlah," kata Sam sembari tertawa sinis seakan-akan tidak percaya pada kata-kata yang Sabda ucapkan. Sambil menggeleng-geleng, ia berkata, "Lakukan apa saja yang ingin kamu lakukan. Itu hakmu. Tetapi, jangan gantung perasaan Kana." Ia berhenti sejenak dan menoleh kepada Willy. "Lebih baik kita tarung catur, Willy."

Perdebatan tentang musibah dan anugerah akhirnya terhenti dengan sendirinya. Malam yang dingin bersiap menidurkan cemas, sedangkan ingatan Sabda kembali tertuju pada mata Si Gadis Penuh Cinta. []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun