"Kampusmu berhantu!"
Sabda merasa sangat geli dan tak dapat menahan ketawa. "Aneh!"
"Kenapa?"
"Hantu kamu percaya!"
"Apa agamamu?"
"Hantu tidak ada hubungannya dengan agama."
"Hantu itu gaib. Rata-rata umat beragama menyembah yang gaib!"
"Bukan berarti menyembah hantu!"
"Nenek tadi sudah renta," kata gadis itu pelan, seperti sengaja mengalihkan pembicaraan. "Suaminya sudah tiga tahun sakit, hanya bisa berbaring tanpa daya di ranjang. Nenek itulah yang banting tulang mencari uang demi menebus obat suaminya dan makan mereka sehari-hari. Kemarin, kiosnya di Stasiun Citayam diratakan dengan tanah. Padahal baru seminggu lalu dia lunasi sewa perpanjangan kiosnya. Secara religius," ujarnya sambil menoleh kepada Sabda, "coba katakan dari mana tenaga nenek itu berasal sehingga dia mampu bertahan menanggung beban hidup yang sangat berat?"
Sabda tersenyum. "Secara psikologis, dorongan bertahan hidup sanggup memunculkan kekuatan tersembunyi di dalam dirinya!"
"Kamu percaya Tuhan?"