Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Nyanyian Cinta Suporter Iran

27 Juni 2018   15:37 Diperbarui: 27 Juni 2018   20:13 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang pendukung Iran berduka menyaksikan kekalahan Iran dari Portugal di Mordovia Arena. (Foto: Jan Kruger-FIFA/Getty Images)

Dukamu adalah dukaku. Air matamu adalah air mataku.  

~ Sapardi Djoko Damono, Duka-Mu Abadi

Sungguh, sepak bola adalah drama kehidupan. Selain pertunjukan cinta juga terang benderang tontonan duka. Pemain berlaga sepenuh cinta di atas lapangan, pendukung memirsa sepenuh cinta di stadion atau di depan layar kaca.

Cinta yang pilin-memilin antara pemain dan pendukung itu bisa melahirkan bahagia luar biasa sekaligus mengalirkan duka mahadahsyat. 

Sapardi Djoko Damono, maestro sajak cinta asal Indonesia, menyebutnya sebagai persilangan duka--yang bermula dari cinta--antara pendukung dan pemain. Duka yang mengawali air mata. Dan, terbentanglah drama kehidupan hanya dalam rentang 90 menit.

Dukamu adalah dukaku, seru suporter di dalam hati. Air matamu adalah air mataku, ujar pemain di dasar kalbu.

Perempuan dan Doa Suporter Iran

Beberapa rindu memang harus sembunyi-sembunyi. Bukan untuk disampaikan, hanya untuk dikirimkan lewat doa.

~ Fiersa Besari, Garis Waktu

Modal tiga angka. Iran memasuki laga ketiga dengan harapan baru. Kini pendukung Iran di stadion tak hanya lelaki. Perempuan Iran yang ingin mendukung Tim Melli sudah bisa duduk atau berdiri di stadion. Harapan baru, semangat baru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun