Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Nyanyian Cinta Suporter Iran

27 Juni 2018   15:37 Diperbarui: 27 Juni 2018   20:13 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang pendukung Iran berduka menyaksikan kekalahan Iran dari Portugal di Mordovia Arena. (Foto: Jan Kruger-FIFA/Getty Images)

Cinta memang asing pada kata menyerah.

Portugal memiliki kenangan pahit setiap bertemu tim Asia. Pada Piala Dunia 2002, Portugal ditaklukkan tim tuan rumah saat itu, Korea Selatan, dengan skor 1-0. Artinya celah mengalahkan Portugal masih ada, sungguhpun tidak lapang. Fakta itu kian menguatkan harapan suporter Iran. Semacam hujan sejam setelah kemarau sepanjang tahun.

Doa terus mengalir. Pendukung Iran percaya pada kuasa doa. Menyitir petuah Aristoteles, doa memberikan kekuatan pada orang yang lemah, membuat orang tidak percaya menjadi percaya dan memberikan keberanian pada orang yang ketakutan.

Itulah tiga kuasa doa.

Sumber: @FIFAWorldCup
Sumber: @FIFAWorldCup
Menyanyikan Mantra Sepanjang Laga

Dalam peraturan, tindakan menyikut akan mendatangkan kartu merah. Tak peduli siapa pun pelakunya, termasuk Lionel Messi atau Ronaldo.

~ Carlos Queiroz, Pelatih Iran

Sepanjang babak pertama, Singa Persia membuat Ronaldo bagai macan ompong. Mondar-mandir di lapangan seperti ayam jantan kehilangan taji. Suporter Iran terus bernyanyi. Modal satu kemenangan sudah dikantongi. Satu kemenangan lagi akan mengamankan posisi. 

Tetapi, ketangguhan cinta harus diuji. Mengaku cinta saja belum cukup. Semua orang pasti sanggup mengaku cinta. Jadi, harus ada bukti seberapa tabah menahan nestapa. Itu yang tidak sembarang orang sanggup melakukannya. Menjelang babak pertama kelar, Quaresma, si gaek yang masih tokcer, merobek jala Iran. Nyanyian cinta suporter Iran tetap membahana.

Wasit dari Paraguay, Enrique Caceres, mulai menguji cinta suporter Iran pada menit ke-50. Saat itu, Ronaldo menggocek bola ke kotak penalti Iran. Ia tabrakan dengan seorang pemain belakang. Ajaib, tubuh kekar nan atletis justru terjengkang secara dramatis. Yang kekar mendadak lunglai. Wasit menatap layar video assistant referee (VAR).

Hasilnya, penalti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun