Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Nyanyian Cinta Suporter Iran

27 Juni 2018   15:37 Diperbarui: 27 Juni 2018   20:13 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang pendukung Iran berduka menyaksikan kekalahan Iran dari Portugal di Mordovia Arena. (Foto: Jan Kruger-FIFA/Getty Images)

Nyanyian doa suporter dikabulkan oleh Penguasa Semesta. Tendangan penalti Ronaldo berhasil digagalkan oleh kiper Iran, Alireza Beiranvand. Ya, Bei. Penjaga gawang Iran yang terbiasa tidur di jalan, yang bekerja di tempat cuci mobil, yang disangka tak akan berdaya, seketika dipilih takdir untuk memblokir penalti Ronaldo. 

Bei, seorang tunawisma, kini pahlawan bagi Singa Persia. Maka jelaslah bahwa menjadi pahlawan tidak mesti kaya duluan.

Lagi-lagi Ronaldo. Penggawa Real Madrid ini berulah. Pada menit ke-81, dalam pergerakan tanpa bola di depan kotak penalti Iran, Kapten Portugal menyikut Morteza Pouraliganji--centeng yang setia menjaga ke mana saja ia pergi. Mestinya kartu merah karena main sikut tanpa situasi terdesak dan tanpa bola. Namun, wasit berkehendak lain. Sang megabintang cuma diacungi kartu kuning. 

Cinta suporter Iran masih teruji. Dan, masih terpuji.

ronaldo gagal mengeksekusi penalti (Foto: Clive Brunskill-FIFA/Getty Images)
ronaldo gagal mengeksekusi penalti (Foto: Clive Brunskill-FIFA/Getty Images)
Di depan televisi, jantung saya deg-degan. Bal-balan memang olahraga yang menegangkan. Untung ada Kacang Garuda. Lagi pula, saya hafal anjuran enam kata bagi penikmat bola di Indonesia: jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda.

Kita tinggalkan Kacang Garuda dan kembali ke suporter Iran.

Ujian baru tiba pada menit-menit akhir. Lagi-lagi wasit biang keladinya. Saat itu Sardar Azmoun menyundul bola dan mengancam kiper. Bek Portugal, Cedric Soares, mengadang laju bola dengan lengannya. 

Suporter Iran sontak bernyanyi. Laki-laki dan perempuan serempak bermunajat. Doa membahana. Portugal dihukum penalti. Karim Ansarifard mampu mengeksekusi penalti. Kedudukan imbang. 

Doa suporter Iran terus melangit. Sepakan Amiri melenceng tipis di sebelah kanan gawang Rui Patricio. Hingga laga usai, skor tetap 1-1. Cinta mereka tetap menggemuruh, walaupun Portugal yang berhasil lolos ke babak 16 besar. 

Pada laga pamungkas yang sengit itu, Iran tidak kalah. Mereka seri melawan Portugal dan menang di hati penggemar. Memang mereka gagal mengukir sejarah, gagal mengalahkan tim dari Eropa, gagal melewati fase grup, namun mereka tidak gagal dalam menggalang cinta. 

Singa Persia tetap dicintai suporternya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun