CAKRANINGRAT IV: Â Â Â Â Â Â Â (BERTERIAK KERAS) Prajurit!
Â
SEKETIKA BEBERAPA PRAJURIT MENGEPUNG  KE’ LESAP DENGAN PEDANG DAN TOMBAK DI TANGAN, BAHKAN ADA BEBERAPA PEMANAH YANG SIAP MEMBUNUHNYA.
Â
CAKRANINGRAT IV: Â Â Â Â Â Â Â Kau pikir aku takut kehilangan istriku, (JEDA) demi rakyatku, akan kujaga segala amanah dan kepercayaannya untuk melindungi tanah tercinta ini. Bunuh dia!
Â
PERTARUNGAN TERJADI ANTARA KE’ LESAP DENGAN SEMUA PRAJURIT YANG MENYERANGNYA, PERMAISURI JATUH KE PERMUKAAN LANTAI, LALU DISELAMATKAN, KE’ LESAP SEMAKIN TERDESAK KARENA BEBERAPA PRAJURIT YANG DIKALAHKAN, MUNCUL BEBERAPA PRAJURIT LAINNYA, HINGGA CAKRANINGKRAT PUN IKUT BERTARUNG DENGAN KE’ LESAP. SAMPAI AKHIRNYA KE’ LESAP TERLUKA, DAN DIKERUBUNGI DENGAN PULUHAN TOMBAK DI LEHERNYA.
Â
CAKRANINGRAT IV: Â Â Â Â Â Â Â Kau belum cukup umur melawanku Lesap, apalagi merebut kedudukanku, kalau saja aku tak berhutang budi pada keluargamu, akan kubiarkan kepalamu dijadikan mainan para prajuritku, (JEDA) sekarang enyahlah dari tanah kerajaanku, aku menyesali kau pernah menjadi dukun dari rakyat maupun keluargaku. Seandainya aku tahu kalau keluargamu pernah menjadi bagian dari hidupku, mungkin aku tak meminta prajurit mendatangimu agar singgah di kerajaanku ini. Â Â Â (PADA PRAJURIT) Prajurit, biarkan dia pergi!
Â
KE’ LESAP KELUAR DARI KEPUNGAN TOMBAK DAN PEDANG BEBERAPA PRAJURIT, DAN TAMPAK BEBERAPA PRAJURIT IKUT MENGAWALNYA, PERMAISURI MENENANGKAN CAKRANINGRAT.