Mohon tunggu...
Arung Wardhana Ellhafifie
Arung Wardhana Ellhafifie Mohon Tunggu... Sutradara film -

Buku Terbarunya Tubuh-Tubuh Tompang Tresna (dan 7 lakon lainnya); (bitread, 2017), Gidher (Ladang Pustaka, 2017), Gambir (bitread, 2017), kumpulan puisi tunggal ; Mancok (Pustaka Ranggon, 2018), Mampus (Pustaka Ranggon, 2018).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Naskah Drama Bengkah La'an (Mampus Sudah)

15 Oktober 2014   04:45 Diperbarui: 16 Maret 2016   19:25 4256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

GENDING LAINNYA TERDENGAR, PANGGUNG BERUBAH,

                                                                                 TANDHENG ALOS DI MULAI.

TOPENG DALANG MENCERITAKAN PERISTIWA SELANJUTNYA.

 

TABUHAN GAMELAN SEMAKIN LAMA SEMAKIN KERAS, GERINCING GUNGSHENG SEMAKIN SEREMPAK BERIRINGAN, BEBERAPA PENARI MELENGGAK SESUAI DENGAN CERITA YANG DI HANTAR DALANG, DAN KEMAGISAN PANGGUNG SEMAKIN LAHIR. CREK-CREK KIAN BERBUNYI.

 

DALANG       :            Di gunung Pajudden, desa guluk-guluk, Sumenep, Ke’ Lesap memilih sebagai tempat pertapaan untuk menempa dirinya, menjadi manusia yang kuat, menyatu dengan alam. Dan semakin lama, waktu yang terus berjalan seperti berada dalam genggaman jiwanya, hingga beberapa tahun lamanya, Ke’ Lesap memutuskan turun gunung, dengan kekuatan Kodhi’ crancang sebagai senjata pamungkasnya semakin termashur pada setiap penduduk desa yang dikunjungi, bahkan beberapa kelompok blater yang mengganggunya, di libas dengan mudahnya berkat kesaktian yang di milikinya, sehingga mereka menjadi pengikut Ke’ Lesap, hingga akhirnya pertemuan dengan Raden Buko, adalah awal pemberontakan Ke’ Lesap, dan menunjuknya sebagai panglima perangnya, di mulailah penyerangan pada kerajaan Sumenep, di mana Kanjeng Pangeran Ario Cokronegoro IV atau di kenal Raden Alza sebagai adipati Sumenep, sehingga terjadi peperangan hebat.

 

KE’ LESAP DAN RADEN BUKO, BESERTA BEBERAPA PASUKANNYA MENYERANG HABIS-HABISAN KERAJAAN SUMENEP HINGGA AKHIRNYA KE’ LESAP BERHASIL MEMATAHKAN PERLAWANAN RADEN ALZA.

 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun