Mohon tunggu...
Arung Wardhana Ellhafifie
Arung Wardhana Ellhafifie Mohon Tunggu... Sutradara film -

Buku Terbarunya Tubuh-Tubuh Tompang Tresna (dan 7 lakon lainnya); (bitread, 2017), Gidher (Ladang Pustaka, 2017), Gambir (bitread, 2017), kumpulan puisi tunggal ; Mancok (Pustaka Ranggon, 2018), Mampus (Pustaka Ranggon, 2018).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Naskah Drama Bengkah La'an (Mampus Sudah)

15 Oktober 2014   04:45 Diperbarui: 16 Maret 2016   19:25 4256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

KE’ LESAP               :           Kau menantu yang baik Raden Ismail, disayangkan karena kau menghamba pada Raja Biadab seperti Cakraningkrat dan keturunannya.

 

KE’ LESAP MENANCAPKAN SENJATANYA PADA RADEN ISMAIL YANG SEDANG SAKARATUL MAUT.

 

KE’ LESAP               :           Kirimkan jenazahnya pada Pangeran Cakraningrat, dan anak kesayangannya. Biarlah kakek dan ayahnya, serta istrinya menangis sepanjang malam, dan menyesali kalau segala tindak tanduknya hanya merugikan rakyat belaka. Dasar anjing!

 

                                                         PANGGUNG BERUBAH, CAHAYA BERUBAH.

                                                          KEDIAMAN PANGERAN CAKRANINGRAT IV.

 

PANGERAN CAKRANINGRAT IV, DAN V BERKUMPUL, PERMAISURI KEDUANYA, LALU ISTRI DARI RADEN ISMAIL MENANGIS DI HADAPAN JENAZAH RADEN ISMAIL.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun