Mohon tunggu...
Armin Hasti
Armin Hasti Mohon Tunggu... -

Belajar sampai akhir hayat

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

PESAN KITAB TUHAN DALAM MENYIKAPI KESULITAN HIDUP (kupersembahkan untuk orang yang lagi bahagia ataupun tidak bahagia)

29 Agustus 2012   15:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:10 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, sadari bahwa yang mereka lakukan kepada kita adalah sebuah kesalahan, dan jika mereka menyakiti kita maka barangkali kita pun pernah menyakiti hati orang lain.

Kedua, Lepaskan hak untuk membalas, menahan diri. coba, perhatikan ayat diatas, kita hanya diperbolehkan dan itu hak. membalas perlakuan menyakitkan, dengan perlakuan yang serupa. Namun, ini sangat sulit, apabila jika hati dan perasaan kita ikut sakit. Sebab, barangkali sudah menjadi kecenderungan bahwa kita akan sangat puas jika kita sudah melakukan pembalasan dengan hal yang lebih buruk. dan, itu sesungguhnya tidak menghapus sakit hati. jika demikian, kita akan terjerumus pada kesalah yang sama atau bahkan lebih buruk dari kesalahan orang yang menyakiti hati kita. Maka, agar tak terjerumus pada kesalahan itu, lebih baik menahan diri, tak membalas, untuk kemudian memaafkan.

Ketiga, setelah memahami dan melepaskan hak membalas, dan ini yang paling berat, adalah mencintai orang yang menyakiti hati kita.

jadi, yang ketiga ini memang tak mudah, tapi tak berarti mustahil.

"kebaikan maaf ternyata justru berpulang kepada diri kita, yaitu mengobati rasa sakit hati. Orang yang mudah memaafkan adalah orang yang hidupnya bahagia. sebab, memaafkan tidak lahir kecuali dari hati yang bahagia"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun