Mohon tunggu...
Rohana Rambe
Rohana Rambe Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Tidak ada yang namanya kebetulan. Semua yang terjadi untuk sebuah alasan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Karma

14 Juni 2020   20:53 Diperbarui: 14 Juni 2020   20:47 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sejak malam di mana Ranti mengajak Arlan menikah, dia terus merenung. Penyesalan selalu datang terlambat. Wanita itu mulai memikirkan cara agar Arlan mau menikahinya.

Berbalik dengan Arlan, dia juga mulai memikirkan cara menghindari ajakan nikah dari Ranti. Sejak awal dia memang tak berniat menikahi wanita itu. Lagi pula dia mulai bosan. Berbagai gaya untuk mengekspos kenikmatan sudah mereka lakukan. Dia jenuh. Ranti tidak menarik lagi di matanya.

.

Tiap kali bertemu, Ranti selalu menanyakan perihal tanggung jawab. Arlan semakin bosan. Dia pun menjauh. Ranti tak terima. Dia sudah terlanjur kehilangan semua. Dia rela berhenti sekolah demi menikah dengan Arlan.

Ranti semakin gencar, mengajak Arlan menikah, hingga Arlan marah. Pertengkaran pun tak terelakkan.

"Aku sudah kehilangan semua demi Abang. Abang mau lari kan dari tanggung jawab?" tanya Ranti.

"Tanggung jawab apa? Kau kan tidak hamil."

"Aku sudah tak perawan."

"Itu salahmu. Kenapa kau tak menjaganya."

Bagai sembilu yang tak kasat mata, menusuk hati Ranti, semakin dalam hingga dia tak bisa berdiri. Kehilangan harga diri dan merasa tak punya muka lagi.

"Abang bilang akan menikahiku makanya aku memberinya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun