"Bukan gitu. Aku takut."
"Apa yang Adek takutkan? Adek gak percaya ya sama Abang?"
"Nanti aku hamil bagaimana?"
"Ya kita nikahlah."
Ranti jadi berbunga-bunga. Sudah terbayang betapa bahagianya dirinya bisa menikah dengan pemuda yang sangat dicintainya itu. Malam itu, dia hanya pasrah ketika Arlan mengambil semua yang dia miliki.
Setelah semua selesai, Ranti jadi takut ditinggal Arlan.
"Abang gak akan meninggalkan aku kan, setelah mendapatkan semuanya?" tanya Ranti.
"Ya nggaklah, Sayang. Abang makin cinta pun, sama Adek."
Ranti tersenyum bahagia.
Tiap bertemu, mereka pun melakukannya. Ranti takut membuat Arlan kecewa. Sedangkan Arlan, sudah seperti kebutuhan. Pria itu juga semakin ganas. Tetap saja, dia berhati-hati. Tak ingin menikah muda karena Ranti hamil. Dia baru saja tamat SMA, sedangkan Ranti masih duduk di bangku kelas dua belas.
.