Dari sloka di atas, dapat dimengerti bahwasannya kita yang terlahir sebagai manusia harus selalu bersyukur kepada sang pencipta atas anugerah yang telah diberikan. Hanya manusia yang bisa menentukan perbuatan baik maupun perbuatan buruk yang akan ditempuhnya. Selagi diberikan kesempatan untuk hidup, masih ada waktu memperbaiki karma yang telah dilakukan pada aspek kehidyupan sebelumnya yang mungkin masih kurang.
Begitu pula bagi remaja di era kini yang semakin tergerus modernisasi dan pola pikir global, untuk senantiasa menguatkan iman dalam menghadapi ke-‘abu-abuan’ duniawi dengan jalan meningkatkan pemahaman tentang ajaran Dharma yang direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari menjadi pemuda Hindu yang baik.Â
Semakin kita dekat dan mengingat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, maka semakin kuat ikatan batin yang dimiliki dan kita akan semakin berusaha untuk selalu melakukan perbuatan yang terbaik guna menghindari perbuatan buruk yang menyebabkan karma buruk pula dikemudian hari. Bagi gen-z di usia yang tergolong labil saat ini, jangan menurunkan derajat diri hanya untuk memenuhi gengsi lingkungan sekitar.Â
Hidup ada di tangan kita sendiri, selalu ingat akan adanya kepercayaan terhadap hukum karma phala yang senantiasa ada dibelakang kita dalam melakukan suatu perbuatan. Selagi masih ada waktu untuk melanjutkan hidup, lakukanlah yang terbaik untuk mencapai kebahagiaan tertinggi agama Hindu yaitu Mokshartam Jagadhita Ya Ca Iti Dharma.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H