Mohon tunggu...
Ade Surya
Ade Surya Mohon Tunggu... Guru - Saya Kuliah di IAIN CURUP

Jurusan Pendidikan Agama Islam

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pendidikan Islam Tradisional Konservatif

2 Januari 2020   10:19 Diperbarui: 2 Januari 2020   10:26 3358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentunya, hal ini sangat memprihatinkan di tengah kondisi bangsa yang morat-marit diperlukan lembaga pendidikan yang mampu membentengi moral bangsa. Pesantren sebagai jawaban yang paling ideal mengembangkan kualitas sumber manusia Indonesia.[30]

Selanjutnya, Pengelolaan kelas haruslah diperhatikan secara jelas oleh pendidik, sebagaimana Edmund dan Emmer sebagaimana yang dikutip oleh Sri Esti Wuryani, beliau mendefinisikan pengelolaan kelas adalah, tingkah laku Dosen yang dapat menghasilkan prestasi Mahasiswa yang tinggi karena keterlibatan Mahasiswa di kelas, serta tingkah laku Mahasiswa yang tidak banyak mengganggu kegiatan Dosen dan Mahasiswa lain dan dapat menggunakan waktu belajar yang efektif. Dapat disimpukan bahwa pengelolaan kelas meliputi antara lain:Keterlibatan Mahasiswa di kelas, Sedikit gangguan dan Penggunaan waktu belajar yang efektif.

Pengelolaan kelas dalam perspektif sejarah, cenderung menitik beratkan pada person dan karakter serta sifat yang harus di miliki seorang Dosen/ Dosen sebagai kendali dan nahkoda dalam mengatur serta mendesain kelas. Adapun sifat-sifat yang senantiasa dimiliki seorang Dosen antara lain sebagai berikut:Sikap tenang, Teguh dan tegas, Rajin,Simpati,Terbuka dan adil,Aturan, sistem dan aturan,Kompeten danKesarjanaan. 

Pengelolaan kelas dalam perspektif psikologis, Perkembangan teori-teori tentang pengelolaan kelas berasal dari bagian bidang psikologi.Terdapat dua teori psikologis yang paling umum berhubungan dengan pengaturan kelas berdasarkan teori Skinner dan Roger.

Model pengaturan kelas ini dikenal dengan istilah Reinforcement, yang berarti bahwa menggambarkan tingkah laku manusia sebagai hasil dari lingkungan, jika lingkungan dapat dikontrol melalui Reinforcement, maka tingkah laku manusia dapat pula dibentuk dan diubah. Contoh, seorang Dosen yang menanyakan suatu pertanyaan di kelas, ada beberapa Mahasiswa yang mengacungkan tangan mereka, sedangkan Mahasiswa yang lain menjawab sambil berteriak. Maka, dengan dengan menggunakan prinsip-prinsip Reinforcement, maka seorang Dosen hanya memberikan kesempatan kepada Mahasiswa yang menjawab dengan mengacungkan tangan terlebih dahulu. 

Beberapa pendekatan dalam pengelolaan kelas, Seorang Dosen harus mampu menetapkan pilihan yang tepat dalam melakukan pendekatan untuk mewujudkan pengelolaan kelas yang efektif. Untuk memperjelas masalah pendekatan yang akan dipergunakan itu, di bawah ini akan diketengahkan beberapa alternatif yang dapat dipilih diantaranya: pertama, Pendekatan berdasarkan perubahan tingkah laku Mahasiswa, kedua, Pendekatan berdasarkan suasana emosi Mahasiswa dan hubungan sosial.

Merubah pola pendidikan Islam indoktrinasi menjadi pola partisipatif antara Dosen dan murid. Pola ini memberikan ruang bagi Mahasiswa untuk berpikir kritis, optimis, dinamis, inovatif, memberikan alasan-alasan yang logis, bahkan Mahasiswa dapat pula mengkritisi pendapat Dosen jika terdapat kesalahan. Intinya, pendekatan epistemologi ini menuntut pada Dosen dan Mahasiswa untuk sama-sama aktif dalam proses belajar mengajar. 

Ilmu-ilmu yang berbasis pada realitas pengalaman empiris, seperti sosiologi, spikologi, filsafat kritis yang sifatnya membumi perlu dijadikan dasar pembelajaran, sehingga ilmu betul-betul menyentuh persoalan-persoalan dan pengalaman empiris. 

Adanya peningkatan profesionalisme tenaga pendidik yang meliputi kompetensi personal, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Sehingga dengan pemenuhan kompetensi inilah, seorang tenaga pendidik mampu menemukan metode yang diharapkan sebaimana harapan dalam kajian epistemologis.

SIMPULAN

Istilah konservatif berasal dari bahasa latin yaitu conservare yang artinya melestarikan, menjaga, memelihara, mengamalkan. Konservatisme diartikan sebagai ideologi dan filsafat yang menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional. Konservatisme sosial menurut Wiliam merupakan posisi yang mengembangkan ketaatan terhadap lembaga-lembaga serta budaya yang teruji oleh waktu, diiringi bentuk rasa hormat yang mendalam terhadap hukum dan tatanan sebagai landasan setiap jenis perubahan sosial yang konstruktif.[31]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun