Mohon tunggu...
Ade Surya
Ade Surya Mohon Tunggu... Guru - Saya Kuliah di IAIN CURUP

Jurusan Pendidikan Agama Islam

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pendidikan Islam Tradisional Konservatif

2 Januari 2020   10:19 Diperbarui: 2 Januari 2020   10:26 3358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam studi kependidikan, sebutan "Pendidikan Islam" pada umumnya dipahami sebagai suatu ciri khas, yaitu jenis pendidikan yang berlatar belakang keagamaan. Dapat juga digambarkan bahwa pendidikan yang mampu membentuk "manusia yang unggul secara intelektual, kaya dalam amal, dan anggun dalam moral". Hal ini berarti menurut cita-citanya pendidikan Islam memproyeksi diri untuk memproduk "insan kamil", yaitu manusia yang sempurna dalam segala hal, sekalipun diyakini baru (hanya) Nabi Muhammad SAW yang telah mencapai kualitasnya.[14]

Pendidikan Islam adalah suatu wacana yang mengandalkan ideologi Islam sendiri sebagai pegangan pendidikan tersebut. Maka konstruksi pendidikan Islam merupakan upaya untuk mencocokkan kembali kiranya hal yang perlu diperbaiki atau menaruh pendidikan islam itu sendiri di dalam kebutuhan teoriteori tertentu.[15]

Jika berbicara mengenai pendidikan salah satu yang terpenting adalah tujuan' yang ingin dicapai oleh pendidikan tersebut. Syamsul Arifin menyebutkan bahwa tujuan merupakan salah satu komponen pendidikan yang terpenting Seluruh aktivitas pendidikan sangat tergantung pada rumusan tujuan pendidikan. Atau dengan kata lain, aktivitas pendidikan terutama yang berbentuk aktivitas belajar mengajar dimaksudkan untuk merealisasikan tujuan pendidikan. Dalam tujuan pendidikan terdapat rumusan gambaran nilai-nilai ideal pribadi manusia yang ingin dilahirkan dari lembaga pendidikan. Jika tekanan tujuan pendidikan pada kualitas pribadi manusia, tidak berarti cakupan pendidikan menyempit pada manusia sebagai individu.[16]

Maka di dalam pendidikan Islam tujuan yang dapat digambarkan adalah pendidikan yang bertujuan untuk memberikan suplai pengetahuan yang berbasis pada ilmu Islam itu sendiri, yang kemudian mampu diaktualisasikan ke dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Dengan itu ilmu bisa dikatakan sebagai alat yang mampu memberikan nilai-nilai praktis bagi manusia itu sendiri.

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan potensi manusia lain atau memindahkan nilai-nilai yang dimilikinya kepada orang lain dalam masyarakat. 

Proses pemindahan nilai ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya adalah: pertama, melalui pengajaran yaitu proses pemindahan nilai berupa (ilmu) pengetahuan dari seorang guru kepada murid-muridnya dari satu generasi ke generasi berikutnya. 

Kedua, melalui pelatihan yang dilaksanakan dengan jalan membiasakan seseorang melakukan pekerjaan tertentu untuk memperoleh keterampilan mengerjakan pekerjaan tersebut. 

Ketiga, melalui indoktrinasi yang diselenggarakan agar orang meniru atau mengikuti apa saja yang diajarkan orang lain tanpa mengizinkan si penerima tersebut mempertanyakan nilai-nilai yang diajarkan  Begitu pula dengan pendidikan Islam dalam kacamata feminisme, di bagian tertentu dalam hal ini pendidikan islam sebagai sebuah perlawanan.[17] 

Kuntowijoyo menyebutkan bahwa pemikiran paradigmatik yang coba mengawali pembinaan konstruksi teologis dan struktur pendidikan Islam, yang semestinya harus kembangkan, merupakan resultante dari berbagai kutub pemikiran teologis, meliputi kutub-kutub pemikiran yang inklusif, pluralis, liberalis, dan progresif. 

Di mana esensi substansialnya diturunkan secara interpretatif dan refleksi-historis dari integralisme ajaran dan nilai-nilai Islam, yang diyakini menjadi esensi terpenting yang kini amat dibutuhkan dalam rangka membangun sebuah pola pikir dalam gerakan perlawanan baru terhadap pola keberagaman normatif simbolis, konservatif, dan seremonial yang sekedar hanya pintar meniru, mewarisi, dan mengikuti apa-apa yang telah ada pada masa lalu.[18]

Ideologi Pendidikan Konservatif 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun