Mohon tunggu...
075_Renanda Ajeng Pramusti
075_Renanda Ajeng Pramusti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Partisipasi Siswa SD dalam Pertunjukan Seni Jaran Kepang dalam Tradisi Upacara Bersih Desa

24 Mei 2024   16:24 Diperbarui: 24 Mei 2024   16:42 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif untuk menyelidiki secara mendalam partisipasi siswa Sekolah Dasar (SD) dalam pertunjukan seni Jaran Kepang sebagai bagian dari tradisi upacara Bersih Desa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data berasal dari wawancara dengan sumber data utama yaitu ketua panitia Tulaan dan anggotanya. Sedangkan data lainnya bersumber dari dokumentasi berupa foto-foto pelaksanaan upacara bersih desa, khususnya pertunjukan seni jaran kepang dan partisipasi anak Sekolah Dasar (SD). Teknik pengambilan sampling menggunakan teknik purposive sampling. Uji validitas data menggunakan trianggulasi sumber dan metode Teknik analisis menggunakan model analisis data interaktif yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. 

Data studi kasus yang telah dikumpulkan akan dianalisis secara kualitatif. Analisis ini akan melibatkan pengumpulan, penyortiran, dan interpretasi data untuk mengidentifikasi pola, tema, dan peran partisipasi siswa dalam pertunjukan seni Jaran Kepang, serta bagaimana tradisi ini terintegrasi dalam konteks upacara Bersih Desa secara lebih luas. Penelitian ini akan memperhatikan pertimbangan etika dalam penelitian kualitatif, termasuk memastikan partisipasi sukarela dari responden, menjaga kerahasiaan data, dan memberikan atribusi yang tepat pada sumber informasi.

Prosedur penelitian akan mencakup identifikasi lokasi yang mempertahankan tradisi upacara Bersih Desa dengan pertunjukan seni Jaran Kepang, pengamatan, wawancara, analisis data, dan penyusunan laporan penelitian yang meliputi pendahuluan, metodologi, temuan, dan kesimpulan. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang peran partisipasi siswa dalam pelestarian budaya lokal melalui tradisi seni Jaran Kepang dalam konteks upacara Bersih Desa (Afifuddin & Ahmad, 2009).

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Setiap bulan besar dalam kalender Jawa, komunitas Desa Arjosari, Dusun Sumbertimo di Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, merayakan tradisi bersih desa atau yang dikenal sebagai nyadran. Masyarakat Dusun Sumbertimo mengadakan kenduri dan campursari selama dua hari berturut-turut. Pada hari pertama, mereka membersihkan punden di Dusun Sumbertimo dan dilanjutkan di Dusun Kampungtengah. (Fitriana, 2017).

Bersih desa adalah sebuah ritual atau upacara tradisional Jawa yang bertujuan untuk memberikan sesaji kepada danyang desa, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME, dan sebagai doa perlindungan dari hal-hal negatif dalam kehidupan sehari-hari. Tradisi ini merupakan bagian dari warisan budaya yang turun-temurun di masyarakat Dusun Sumbertimo. Penentuan hari pelaksanaan bersih desa tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan mengikuti tanggal-tanggal tertentu dalam kalender Jawa. Dengan kekayaan modal sosial dan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi, tradisi bersih desa memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk paradigma Memayu Hayuning Bawana.

4.2. Pembahasan

Tradisi Bersih Desa atau Nyadran di Desa Arjosari Dusun Sumbertimo, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, merupakan contoh penting dari kelestarian budaya lokal yang diwariskan secara turun temurun. Setiap bulan besar dalam kalender Jawa, masyarakat Dusun Sumbertimo secara bersama-sama merayakan tradisi ini sebagai bagian integral dari kehidupan mereka. Ritual ini tidak hanya sekadar upacara keagamaan, tetapi juga menjadi momen penting untuk memperkuat jalinan sosial antarwarga dan menjaga keharmonisan dalam komunitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun