Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Itik Kecil Calon Menantuku

18 April 2024   10:16 Diperbarui: 20 April 2024   21:01 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: themuttonclub.com via style.tribunnews.com

"Kalau Mahesa tidak mendapatkan jodoh yang tepat, yang tidak dapat membahagiakan, apa itu tidak sia-sia namanya?"

Naila mangung-mangguk. "Iya, Bu, tentu saja.'

"Nah, menurutmu, apakah kamu pantas menjadi istri Mahesa?" ujarku sambil tersenyum puas.

Naila pasti akan berjuang, mati-matian untuk mendapatkan Mahesa dan simpatikku.

Tapi.... Apa yang kudengar? Jawabannya membuat aku ternganga.

"Saya rasa, saya kurang tepat untuk Mahesa," jawab Naila dengan nada seringan kapas.

"Oya? Mengapa?" tanyaku tak dapat kusembunyiakan rasa kaget, diam-diam aku mengelus dada.

Naila tertawa perlahan. "Seperti kata Ibu, Mahesa sangat hebat, sedangkan saya? Saya merasa kalau saya buka siapa-siapa dan gak ada apa-apanya, jadi sayang sekali kalau, Mahesa memiliki istri seperti saya."

Kuhentikan kegiatanku, kuperhatikan gadis di hadapanku baik-baik, aku berharap menemukan wajah kalah perang.

Ternyata tidak, gadis sederhana ini, tetap tenang dengan senyumnya yang tak pernah menghilang.

"Loh... lalu untuk apa kamu datang kesisni, kalau bukan berharap menjadi istrinya Mahesa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun