Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Itik Kecil Calon Menantuku

18 April 2024   10:16 Diperbarui: 20 April 2024   21:01 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: themuttonclub.com via style.tribunnews.com

sumber Fhoto Bing Image Kreator Digital Ai
sumber Fhoto Bing Image Kreator Digital Ai

Mahesa berdiri dari duduknya lalu menghampiriku. "Terimakasih, Bu... Insya Allah akhir pekan ini, aku akan ajak Naila ke rumah."

Obrolanku dengan Mahesa beberapa hari lalu, berhasil membuatku gelisah. Masih ada waktu beberapa hari untukku mencari tahu, siapa wanita yang sedang dekat dengan, Mahesa.

Tanpa sepengetahuan, Mahesa. Aku mulai mencari tau lewat teman-temannya yang kerap main kerumah, informasi kudapatkan tentang siapa gadis itu, ya.... gadis biasa tidak ada keistimewaan apa pun.

*****

Dari jendela kamar dapat kulihat jelas kedatangan Mahesa bersama teman wanitanya. Bagaimana Mahesa memperlakukannya dengan lembut, dari mulai membukakan pintu mobil, hingga menggeggam jemari gadis itu. Berjalan menuju pintu rumah.

Aku masih menunggu Mahesa memanggilku kekamar, enggan sekali rasanya untuk menemui mereka.

Tidak berapa lama ketukkan pintu kamar terdengar. "Bu.... Apakah Ibu ada di dalam?" suara Mahesa dari balik pintu, tanpa menyahut aku lantas berjalan membukakan pintu kamar.

"Bu... Naila sudah ada di ruang tamu," ucap Mahesa, aku hanya mengagguk dan berjalan menuju ruang tamu. Di ikuti Mahesa.

Tiba di ruang tamu, gadis itu lantas berdiri dan menyambutku dengan mencium punggung tanganku dengan santun.

"Kenalkan, Bu... ini Naila Anandita," ujar Mahesa memperkenalkan gadis tersebut, aku menimpali dengan senyum dan sedikit bertanya tentang pribadinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun