Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Itik Kecil Calon Menantuku

18 April 2024   10:16 Diperbarui: 20 April 2024   21:01 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: themuttonclub.com via style.tribunnews.com

Meskipun Mahesa memaparkan sekian prestasi Naila, dalam menjalani dan menyikapi hidup, Hal itu tidak membuat rasa kecewaku berkurang.

Bagiku, wanita ini tidak cocok untuk laki-laki sesempurna Mahesa.

"Itulah, Naila, Bu, mengapa? Mengecewakan?" tanya Mahesa sedikit kesal, ketika kami ada kesempatan bicara berdua.

"Apa hubungan kalian sudah benar-benar serius? Sudah mantap untuk menjadikannya istri?" tanyaku gusar.

Mahesa menatapku lama. "Ibu, belum benar-benar mengenalnya, yakinlah jika Naila yang terbaik, dia begitu mengerti aku, aku menyayanginya dan bangga mencintai dia."

Aku terdiam, menatap balik Mahesa denga perasaan heran, dengan ucapan yang keluar dari mulutnya. "Kamu bangga mencintai itik kecil itu?"

Kini giliran Mahesa yang terbelalak. "Itik kecil? Ibu...," Mahesa tidak meneruskan kata-katanya, dia menatapku dengan mata membulat lalu pergi meninggalkanku.

Ya Tuhan... Mahesa, apa yang kamu lakukan, ibu tidak minta materi yang berlimpah, ibu hanya minta kebahagianmu untuk mecari pendamping hidup yang sepadan dan yang tepat untukmu.... Salahkah?

Aku melangkahkan kaki ke dapur untuk membuat minuman, karena sejak kedatangan Mahesa dan teman wanitanya, aku langsung di sibukkan dengan perdebatan.

Tak kusangka itik kecil itu berani mendatangiku, dan saat inilah di mana hanya ada aku dan itik kecil ini di dapur, aku bisa mulai mendepaknya dari kehidupan Mahesa.

sumber gambar Bing Image Kreator Digital Ai
sumber gambar Bing Image Kreator Digital Ai
"Sebenarnya kamu sudah berapa lama sih, kenal sama Mahesa?" tanyaku membuka percakapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun