[Ok, sayang, hati-hati juga, ya.]
Sore hari, menjelang magrib, sesosok bayangan muncul. Bayangan itu mirip sekali dengan penampilanku, membawa tas seakan pulang kerja.
Wajah Susan pun tampak sedikit berubah, Â mungkin sedikit kaget dengan kehadiran sosok yang sangat mirip denganku.
"Lo, Mas, katanya keluar kota beberapa hari. Kok sekarang sudah di rumah?"
Lelaki gadungan  itu hanya tersenyum. Pandangan lelaki itu terlihat nakal.  Lalu menggandeng lengan istriku dan mengajaknya duduk di ruang depan.
"Aku tolak, ajakan atasanku. Mana mungkin aku tega meninggalkanmu yang cantik sendirian di rumah. Takut kena godaan laki-laki lain," ucap lelaki itu.
Lelaki itu pun memeluk Susan__istriku dengan nafsu. Lelaki gadungan itu memberikan isyarat  dan mengajak Susan ke kamar.
Susan_istriku pun seakan tidak lagi menaruh curiga pada lelaki gadungan  yang sangat mirip sekali  denganku.
Tiga hari pun berlalu. Aku kembali tanpa memberi kabar  sebelumnya kepada  Susan_ istriku,  agar menjadi kejutan saja.
Sampai di depan rumah, Â Susan kupanggil. Â Tiga hari tidak bertemu dengan istri tercinta, rasa kangen pun makin menumpuk. Â Susan keluar rumah, tetapi wajahnya tampak keheranan. Di belakangnya tampak lelaki gadungan yang mirip sekali denganku sedang menggandeng lengan istriku dengan manja.
"Lo, kok...." tanya Susan yang  tidak  makin terlihat resah.