Kalimat Susan tidak dilanjutkan. Dari wajah Susan, Â tampak kebingungan.
Lelaki gadungan itu pun tampak marah melihat kedatanganku di rumah.
"Hai manusia serakah! Mana janjimu, katanya jika kau sudah kaya, istrimu akan menjadi milikku. Mana janjimu? Janjimu tidak pernah kau tepati. Sekarang istrimu sudah menjadi milikku. Pergi kau, manusia tidak tahu diri, atau siap dengan nyawamu!"
Bersamaan dengan kemarahan lelaki gadungan itu, pintu rumah pun ditutup dengan keras.
Susan ditarik ke dalam rumah meski  dalam kondisi yang masih kebingungan.
Kini, aku tinggal sendiri dan menyesali diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H