Mohon tunggu...
Zuni Sukandar
Zuni Sukandar Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru SLB

Lahir di Magelang, 20 Mei 1971, SD-SMP di kota yang sama, S-1 di Jogjakarta, saat ini mengajar di SLB Maarif Muntilan sebagai guru tunanetra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjanjian Keramat

9 Mei 2021   22:23 Diperbarui: 9 Mei 2021   22:24 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kalimat Susan tidak dilanjutkan. Dari wajah Susan,  tampak kebingungan.

Lelaki gadungan itu pun tampak marah melihat kedatanganku di rumah.

"Hai manusia serakah! Mana janjimu, katanya jika kau sudah kaya, istrimu akan menjadi milikku. Mana janjimu? Janjimu tidak pernah kau tepati. Sekarang istrimu sudah menjadi milikku. Pergi kau, manusia tidak tahu diri, atau siap dengan nyawamu!"

Bersamaan dengan kemarahan lelaki gadungan itu, pintu rumah pun ditutup dengan keras.

Susan ditarik ke dalam rumah meski  dalam kondisi yang masih kebingungan.

Kini, aku tinggal sendiri dan menyesali diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun