Mohon tunggu...
Zuni Sukandar
Zuni Sukandar Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru SLB

Lahir di Magelang, 20 Mei 1971, SD-SMP di kota yang sama, S-1 di Jogjakarta, saat ini mengajar di SLB Maarif Muntilan sebagai guru tunanetra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjanjian Keramat

9 Mei 2021   22:23 Diperbarui: 9 Mei 2021   22:24 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[Ok, sayang, hati-hati juga, ya.]

Sore hari, menjelang magrib, sesosok bayangan muncul. Bayangan itu mirip sekali dengan penampilanku, membawa tas seakan pulang kerja.

Wajah Susan pun tampak sedikit berubah,  mungkin sedikit kaget dengan kehadiran sosok yang sangat mirip denganku.

"Lo, Mas, katanya keluar kota beberapa hari. Kok sekarang sudah di rumah?"

Lelaki gadungan  itu hanya tersenyum. Pandangan lelaki itu terlihat nakal.  Lalu menggandeng lengan istriku dan mengajaknya duduk di ruang depan.

"Aku tolak, ajakan atasanku. Mana mungkin aku tega meninggalkanmu yang cantik sendirian di rumah. Takut kena godaan laki-laki lain," ucap lelaki itu.

Lelaki itu pun memeluk Susan__istriku dengan nafsu. Lelaki gadungan itu memberikan isyarat  dan mengajak Susan ke kamar.

Susan_istriku pun seakan tidak lagi menaruh curiga pada lelaki gadungan  yang sangat mirip sekali  denganku.

Tiga hari pun berlalu. Aku kembali tanpa memberi kabar  sebelumnya kepada  Susan_ istriku,   agar menjadi kejutan saja.

Sampai di depan rumah,  Susan kupanggil.  Tiga hari tidak bertemu dengan istri tercinta, rasa kangen pun makin menumpuk.  Susan keluar rumah, tetapi wajahnya tampak keheranan. Di belakangnya tampak lelaki gadungan yang mirip sekali denganku sedang menggandeng lengan istriku dengan manja.

"Lo, kok...." tanya Susan yang  tidak  makin terlihat resah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun