Mohon tunggu...
zulfinas
zulfinas Mohon Tunggu... Lainnya - Nulis

Membaca dan menulis/tidak suka suara bising/topik paporit buku dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mudah Baginya 1

17 Agustus 2023   22:58 Diperbarui: 17 Agustus 2023   23:10 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"Kak! Kak Rafa! Kok satu pekan? Aku baik-baik aja kok, hari ini pun aku udah kuat keluar dari rumah sakit ini" Protes Mina.


"Loh loh pintunya di kunci" Mina yang tekunci di ruang pasien.


"Kak Rafa!!! Nanti malam Mina ada balapan motor" Segala protes ia lepaskan didalam kamar itu.
_______


Sementara itu dilain tempat, lain dunia, namun tetap satu bumi.


Seorang remaja laki-laki sedang duduk di sebuah kursi dengan tangan dan kaki terikat ditambah pencahayaan remang-remang.


Hanya terdengar suara isakan tangis di ruangan itu, ia bukanlah supermen, ia juga bisa nangis. Setelah sekian belas tahun hidup di dunia ini, kenapa ia tidak pernah mendapatkan tawa? Tawa yang sebenarnya tawa.


Selama ini ia hanya memendam banyak sakit hati dengan wajah datarnya, alih-alih tertawa justru tangislah yang banyak mendominasi hidupnya.

Ceklek


Suara kenop pintu menandakan seseorang masuk ke ruangan itu.


"Ohohoho... Duh cowok kok nangis" Suara tawa ejekan memenuhi ruangan.


"Apa yang sebenarnya kau inginkan?" Tanya Varhan si remaja yang terikat. 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun