*Cinta itu telah terwujud
Saat Pep hengkang sebagai pelatih Bayern dan pergi untuk menukangi Manchester City, dan saat itu pula Ilkay masih di Dortmund, dia berpikir tentang bagaimana rasanya bermain untuk Pep.Â
Dan Cinta Ilkay terhadap Liga Champions kini sudah terwujud. Baik untuk bermain, atau untuk mengangkat trofinya. Hal itu terwujud di Inggris, bersama Pep di Manchester City. Dan inilah keistimewaannya. Cinta itu adalah yang pertama. Sebab, itulah trofi champions pertama bagi Ilkay.Â
"Kami berhasil. Kita berhasil. Kita berhasil," ujar Pep.Â
Kalau kata istri Ilkay terhadapnya, "Kamu berhasil. Anda melakukannya. Kamu berhasil."Â
Dan mimpi Ilkay kini juga terwujud
Sebelumnya, di atas, saya telah menyebut bahwa Ilkay berpikir tentang gimana rasanya bermain untuk Pep. Sebab, pikiran itu muncul karena Ilkay menyukai permainan Barcelona.Â
"Saya menyukai tim Barcelona-nya, yang bagi saya merupakan tim terbaik yang pernah ada," begitu kata pria yang kini berusia 32 tahun itu.Â
Bukan hal yang mudah memang bagi Ilkay meninggalkan City, apalagi bersama Pep di sana. Namun, mimpi bermain untuk Barca akan terasa lebih berat lagi jika diwujudkan.Â
Ilkay bilang, salah satu hal tersulit adalah mengatakan pada Pep kalau dirinya mau hengkang dari City. Betapa tidak, ia datang ke City didekap cedera, namun pergi dengan meraih treble. Bagaimana bisa mau meninggalkannya dan bagaimana mungkin mau lebih baik dari itu semua? Ilkay bertanya-tanya sendiri tentang itu.Â
Lalu, Ilkay pun berkata, jika dirinya mau pindah, hanya ada satu klub di dunia yang menurutnya masuk akal. Adalah Barcelona. Sejak kecil, Ilkay bermimpi ingin memakai baju Barca.Â