Yang penting perut saya kenyang, terganjal, dan persetan dengan idealisme keberagamaan, adalah pemikiran yang dapat menggerus nilai-nilai keislaman dalam generasi muslim Indonesia mendatang.
Pada saat bersamaan, anxiety disorder dikalangan umat (kepanikan yang menyebabkan jiwa tergunjang) harus segera diredam. Semoga umat segera melakukan konsultasi kejiwaan dan mendapat ‘terapi’ yang benar, baik secara kognisi (pikiran) dan mental.
Karena penyakit ini akan berdampak pada berbagai aspek kehidupan umat Islam lainnya. Jika tidak segera ditangani, maka lambat-laun sendi-sendi kehidupan umat akan luluh lantah tak berbentuk. Wallahu a’lam bimuradih.
****** akhir kutipan ******
Permasalahan kolom agama pada KTP mengingatkan berita pada http://www.suara-islam.com/read/index/11178/Guyonan-Tentang-Penghapusan-Kolom-Agama-pada-KTP
Berikut kutipannya
***** awal kutipan ****
Gerombolan kaum liberal yang membonceng di belakang gerbong pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, benar-benar menggunakan ajang Pilpres 2014 kali ini untuk merealisasikan semua cita-cita busuk mereka. Salah satunya adalah upaya penghapusan kolom agama dalam kartu tanda penduduk (KTP).
Adalah anggota Tim Ahli Tim Pemenangan Jokowi-JK, Siti Musda Mulia, yang menjanjikan hal itu. Gembong liberal yang dikenal sebagai pendukung kaum homo dan lesbi itu menjanjikan penghapusan kolom agama pada KTP jika pasangan ini terpilih. Sebab, keterangan agama pada kartu identitas dinilai justru dapat disalahgunakan. Hal tersebut ia ungkapkan saat diskusi mengenai visi dan misi capres, bertajuk “Masa Depan Kebebasan Beragama dan Kelompok Minor di Indonesia”, di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/6/2014).
****** akhir kutipan *****
Bahkan sebagai bahan pertimbangan, ada pula meyampaikan gambar di atas yang kami arsip pada https://mutiarazuhud.files.wordpress.com/2014/11/tidak-cukup-dengan-amal-perbuatan.jpg
Dalam gambar tersebut terdapat pernyataan “yang paling utama dinilai oleh Tuhan tentunya adalah amal perbuatan yang tercermin dari akhlaknya bukan agamanya karena sejatinya Tuhan sendiri tak beragama”
Pernyataan tersebut pada umumnya disampaikan oleh kaum SEPILIS (Sekularisme, Pluralisme, Liberalisme) bahkan mungkin pula dari kaum atheis yang tidak mengakui agama (Tuhan) dan bagi mereka yang dibutuhkan hanyalah hubungan antar manusia yang baik. Manusia dari tanah dan akan kembali ke tanah. Kebaikan manusia yang akan dikenang oleh manusia sepanjang masa.
Setelah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam diutus oleh Allah Azza wa Jalla maka manusia yang tidak mau bersyahadat atau orang kafir, segala amal atau perbuatan di dunia tidak mendapatkan manfaat di akhirat kelak.