Kadang, scrolling bisa jadi bentuk prokrastinasi yang terselubung. Daripada mengerjakan tugas yang menumpuk, kita malah memilih untuk scroll tanpa henti. Psikolog Dr. Fuschia Sirois menyebut ini sebagai "self-regulatory failure", di mana kita gagal mengendalikan diri untuk fokus pada tugas yang lebih penting.
Dampak Negatif Scroll-Scrollan: Lebih dari Sekadar Jempol Pegal
Produktivitas Menurun
1.Coba hitung, berapa jam yang kamu habiskan untuk scroll-scrollan setiap hari? Bayangkan jika waktu itu digunakan untuk hal yang lebih produktif. Studi dari University of California, Irvine, menemukan bahwa butuh rata-rata 23 menit bagi seseorang untuk kembali fokus setelah terdistraksi. Jadi, setiap kali kamu berhenti bekerja untuk scroll sebentar, kamu sebenarnya kehilangan lebih banyak waktu dari yang kamu sadari.
2. Kesehatan Mental Terganggu
Scrolling berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Computers in Human Behavior menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang intens dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan. Belum lagi efek compare and despair, di mana kita membandingkan hidup kita dengan highlight reel orang lain di media sosial.
3. Gangguan Tidur
Cahaya biru dari layar gadget dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur-bangun kita. Akibatnya? Kualitas tidur menurun. Penelitian dari King's College London menemukan bahwa penggunaan smartphone sebelum tidur berhubungan dengan kualitas tidur yang buruk dan kelelahan di siang hari.
4. Postur Tubuh Bermasalah
Istilah "text neck" mungkin sudah tidak asing lagi. Yap, terlalu lama menunduk ke layar smartphone bisa menyebabkan nyeri leher dan punggung. Dr. Kenneth Hansraj, ahli bedah tulang belakang, menyatakan bahwa menunduk 60 derajat ke smartphone bisa menambah beban hingga 27 kg pada leher kita. Autsch!
Bagaimana Cara Mengatasi Kebiasaan Scroll-Scrollan?
1. Digital Detox