Mohon tunggu...
Zein Muchamad Masykur
Zein Muchamad Masykur Mohon Tunggu... Dosen - UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

"Yang penting nulis, bukan nulis yang penting"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Scroll-scrollan, Ketika Jempol Lebih Sibuk dari Otak

23 Juli 2024   20:59 Diperbarui: 23 Juli 2024   21:27 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Anna Pou : https://www.pexels.com

Kadang, scrolling bisa jadi bentuk prokrastinasi yang terselubung. Daripada mengerjakan tugas yang menumpuk, kita malah memilih untuk scroll tanpa henti. Psikolog Dr. Fuschia Sirois menyebut ini sebagai "self-regulatory failure", di mana kita gagal mengendalikan diri untuk fokus pada tugas yang lebih penting.

Dampak Negatif Scroll-Scrollan: Lebih dari Sekadar Jempol Pegal

Photo by SHVETS production: https://www.pexels.com
Photo by SHVETS production: https://www.pexels.com
1. Produktivitas Menurun

Coba hitung, berapa jam yang kamu habiskan untuk scroll-scrollan setiap hari? Bayangkan jika waktu itu digunakan untuk hal yang lebih produktif. Studi dari University of California, Irvine, menemukan bahwa butuh rata-rata 23 menit bagi seseorang untuk kembali fokus setelah terdistraksi. Jadi, setiap kali kamu berhenti bekerja untuk scroll sebentar, kamu sebenarnya kehilangan lebih banyak waktu dari yang kamu sadari.

2. Kesehatan Mental Terganggu

Scrolling berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Computers in Human Behavior menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang intens dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan. Belum lagi efek compare and despair, di mana kita membandingkan hidup kita dengan highlight reel orang lain di media sosial.

3. Gangguan Tidur

Cahaya biru dari layar gadget dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur-bangun kita. Akibatnya? Kualitas tidur menurun. Penelitian dari King's College London menemukan bahwa penggunaan smartphone sebelum tidur berhubungan dengan kualitas tidur yang buruk dan kelelahan di siang hari.

4. Postur Tubuh Bermasalah

Istilah "text neck" mungkin sudah tidak asing lagi. Yap, terlalu lama menunduk ke layar smartphone bisa menyebabkan nyeri leher dan punggung. Dr. Kenneth Hansraj, ahli bedah tulang belakang, menyatakan bahwa menunduk 60 derajat ke smartphone bisa menambah beban hingga 27 kg pada leher kita. Autsch!

Bagaimana Cara Mengatasi Kebiasaan Scroll-Scrollan?

1. Digital Detox

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun