Mohon tunggu...
Zein Muchamad Masykur
Zein Muchamad Masykur Mohon Tunggu... Dosen - UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Magister Aqidah and Islamic Philosophy

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Buku Philosophical Investigations - Ludwig Wittgeinstein

11 Agustus 2023   23:11 Diperbarui: 11 Agustus 2023   23:35 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Pada tahun 1911, Wittgenstein pergi ke Cambridge, Inggris, untuk belajar di bawah bimbingan filosof berpengaruh, yaitu Bertrand Russell. Selama di Cambridge, Wittgenstein mengembangkan gagasan-gagasan awalnya yang kemudian menjadi inti dari "Tractatus Logico-Philosophicus." Dia berfokus pada hubungan antara bahasa, logika, dan realitas, yang membawanya pada konsep pemikiran terstruktur yang dia jelaskan dalam karyanya.

Wittgenstein terpaksa memutuskan studinya dan kembali ke Austria pada awal Perang Dunia I. Dia mendaftar sebagai sukarelawan di tentara Austria dan bertugas sebagai petugas artileri. Selama masa perang, Wittgenstein melanjutkan pemikiran filosofisnya, dan setelah perang, dia kembali ke Cambridge untuk mengembangkan dan mengartikulasikan konsep-konsepnya lebih lanjut.

Hasil dari pemikiran dan penelitiannya adalah "Tractatus Logico-Philosophicus," yang diterbitkan pada tahun 1921. Karya ini menciptakan dampak besar dalam dunia filsafat dan membawa perubahan paradigma dalam pemikiran tentang bahasa, logika, dan pemahaman manusia tentang realitas.

Namun, setelah menerbitkan "Tractatus," Wittgenstein merasa bahwa dia telah mengatasi masalah-masalah filosofisnya dan memutuskan untuk meninggalkan dunia akademis. Dia menjalani beberapa tahun di berbagai tempat, termasuk bekerja sebagai guru sekolah di daerah pedesaan Austria. Selama periode ini, dia terus merenung dan mengembangkan pemikiran baru.

Pada tahun 1930-an, Wittgenstein kembali ke dunia akademis. Dia kembali ke Cambridge dan mengembangkan pandangan baru tentang filosofi dan bahasa. Hasil dari pemikirannya ini muncul dalam karyanya yang kedua, "Philosophical Investigations," yang diterbitkan secara anumerta pada tahun 1953 setelah kematiannya pada tahun 1951.

Kehidupan Wittgenstein mencerminkan perjalanan intelektual dan emosional yang kompleks. Dia menggambarkan transformasi pemikiran yang signifikan dari pendekatan formal dan terstruktur dalam "Tractatus" menjadi pendekatan yang lebih kontekstual dan pragmatis dalam "Philosophical Investigations." Kehidupannya yang beragam dan pemikirannya yang mendalam telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan filsafat modern.

STRUKTUR PENULISAN

"Philosophical Investigations" oleh Ludwig Wittgenstein tidak memiliki struktur yang terorganisir dalam bab-bab seperti buku pada umumnya. Buku ini lebih mengadopsi pendekatan tematik dan eksploratif, di mana gagasan-gagasan dan pengamatan-pengamatan disajikan dalam bentuk potongan-potongan teks yang berhubungan. Oleh karena itu, tidak ada urutan linear dari bab ke bab dalam buku ini. Namun, saya pikir tetap perlu memberikan gambaran umum tentang topik-topik yang dijelaskan oleh Wittgenstein dalam buku ini dan mengilustrasikan dengan beberapa argumen kunci yang ditemukan di dalamnya:

1. Pendahuluan dan Konsep Bahasa Permainan:

Wittgenstein memperkenalkan konsep "bahasa permainan" (language-game) sebagai landasan pemikiran dalam buku ini. Ia menunjukkan bahwa makna kata-kata tidak muncul dari definisi tetap, melainkan dari permainan bahasa yang terkait dengan konteks tertentu. Ini menyoroti bahwa penggunaan bahasa memiliki peraturan-peraturan yang tergantung pada situasi.

2. Makna dan Penggunaan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun