Mohon tunggu...
Zidan Akbar
Zidan Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Mahasiswa Prodi Ilmu Hukum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Studi Kontroversial: Problematika Dinasti Politik dalam Perspektif Ilmu Negara

13 Oktober 2024   15:19 Diperbarui: 13 Oktober 2024   15:20 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kekuasaan. Hal ini tentu saja mengancam prinsip meritokrasi dan dapat menurunkan kualitas

pelayanan publik serta tata kelola pemerintahan. Beberapa daerah di Indonesia, seperti Banten dan

Sumatera Utara, sering kali mengalami penurunan kualitas tata kelola pemerintahan karena pejabat

yang terpilih melalui mekanisme dinasti politik tidak memiliki kompetensi yang memadai untuk

menjalankan tugas mereka. (Setiyono dkk, 2015.)

Menurut Max Weber, salah satu teoretikus besar ilmu negara, birokrasi modern harus

didasarkan pada rasionalitas, di mana pengisian jabatan harus dilakukan berdasarkan kualifikasi

dan kemampuan teknis, bukan faktor-faktor personal seperti hubungan keluarga Politik dinasti

dengan demikian bertentangan dengan prinsip ini karena lebih mengutamakan hubungan keluarga

daripada kemampuan objektif individu.

3. Negara Hukum dan Transparansi Politik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun