Setelah berterimakasih kepada mbak Rurin, kami pun akhirnya naik bus menuju terminal Bungurasih selama kurang lebih 2,5-3 jam, saya lupa tepatnya, namun benar-benar saat di bus, hawa ngantuk menyerang kami berempat, hingga tidak sadar sudah sampai di Terminal Bungurasih.
Setibanya di terminal Bungurasih, kami pun berjalan cukup panjang menuju stasiun Waru dengan melewati jembatan penyebrangan, melanjutkan perjalanan dengan menaiki CL Sindro dari Stasiun Waru menuju Gubeng untuk Winda, Sulis, dan Titis, sedangkan saya turun di Stasiun Pasar Turi. Tiketnya murah hanya 4000 rupiah saja, tetapi memang tempat duduknya terbatas, siapa cepat dia dapat.
Beruntung kami berempat mendapat kursi sepaket dan bisa saling bercengkrama sebelum benar-benar berpisah. Dua hari yang berkesan bagi saya, setelah dua tahun tidak bertemu kawan lama. Ada banyak cerita dan semangat baru dari hasil menyemangati dan memberikan motivasi satu sama lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H