Sehingga keduanya tidak memiliki waktu untuk bersantai sejenak untuk menikmati seduhan hangat dan menenangkan dari teh manis, mereka sama-sama sibuk mempersiapkan sarapan dan juga bersih-bersih rumah, agar saat berangkat kerja rumah sudah dalam keadaan rapi.
Mungkin alasan ini yang menyebabkan keluarga kami tidak menerapkan morning tea dan hanya menekankan pentingnya sarapan sebelum beraktivitas dan cukup minum air putih.
Mereka juga mengajari saya untuk terbiasa bangun pagi sebelum subuh untuk menunaikan sholat dan memulai aktivitas bersih-bersih rumah maupun bantu ibu memasak di dapur hingga jam sekolah tiba, yang mana tidak ada waktu bersantai lagi karena jam pagi adalah jam paling sibuk di keluarga kami.Â
Kebiasaan ini juga terbawa sampai saya berusia dewasa, bagi waktu yang tepat minum minuman manis adalah pada saat berbuka puasa di hari senin dan kamis juga saat ada acara makan di luar rumah, yang tentu tidak setiap hari. Hal ini adalah langkah kecil bagi saya untuk dapat mengurangi konsumsi gula dalam sehari.
Penggunaan kemasan bumbu pisah pada mie instan
Mie instan adalah salah satu makanan tinggi natrium, kadarnya dalam satu bungkus bisa mencapai 500 hingga 700 mg natrium. Biasanya saat makan mie instan, saya tidak mencampurkan semua bahan bumbu asin pada mie matang, namun pasti akan saya sisakan sekitar kemasan.
Bukan hanya dalam rangka usaha untuk mengurangi konsumsi natrium dalam sehari, namun rasa asin saat mencampurkan semua bumbu pada mie instan matang, bagi lidah saya terasa keasinan hingga menyebabkan getir.
Sering masak sendiri
Ibu selalu masak sendiri sehari-harinya, bukan saja karena masak sendiri akan jauh lebih hemat daripada beli, namun ibu juga menginginkan keluarganya mendapatkan makanan terbaik yang sudah terjamin kualitasnya. Namun bukan berarti tidak pernah beli, tetapi bisa dihitung jari.
Masak sendiri adalah upaya terbaik yang dapat dilakukan untuk mengontrol takaran gula dan garam dalam masakan sehari-hari. Juga sebagai sarana menyajikan pangan terbaik dan sehat untuk keluarga.
Bumbu uleg pada sayur dengan kuah bening (non santan) tidak ditumis dengan minyak
Sudah sekitar 5 tahun belakangan ini, setiap memasak sayur kuah non santan, seperti sayur sop, sayur bayam, dan sayur asem, bumbu uleg yang dibuat tidak pernah ditumis dengan minyak, alasan utamanya tentu untuk mengurangi asupan minyak yang akan dikonsumsi sehari-hari. Mengingat, minyak juga perlu dibatasi konsumsinya selain gula dan garam, yakni sebesar 5 sdm saja per hari.
Terimakasih semoga bermanfaat.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI