Mohon tunggu...
Zida Sinata Milati
Zida Sinata Milati Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer, Content Creator, Writer

Seorang freelancer yang menyenangi dunia content creator dan kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Manajemen Porsi Gula dan Garam yang Bisa Diterapkan Sehari-hari

4 Agustus 2024   08:51 Diperbarui: 5 Agustus 2024   19:05 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi garam dan gula (Sumber: Thinkstockphotos via KOMPAS.com)

Saat berada di dapur, tentu tidak absen akan keberadaan gula dan garam yang memiliki peran pengatur rasa pada masakan. Jika masakan kurang asin ditambah garam, jika terlalu asin biasanya ditambah gula sebagai penetral rasa, begitu seterusnya.

Namun jangan lupakan bahwa Indonesia memiliki kekayaan rempah yang amat banyak, salah duanya adalah bawang merah dan bawang putih yang juga tidak pernah absen dari dapur ibu. Masing-masing bumbu dapur memiliki karakteristik dan penyumbang rasa tersendiri dalam sebuah masakan.

Misalnya saat ibu memasak sayur bayam, bumbu simpelnya adalah bawang merah, bawang putih, dan garam, ditambah temu kunci yang memiliki rasa manis khas sayur bayam, tanpa perlu menambah gula pasir beberapa sendok pada sayur bayam tersebut.

Terlebih temu kunci ini merupakan sumber antioksidan yang baik dan berkhasiat dalam menangkal radikal bebas seperti virus maupun infeksi bakteri.

Lalu, bagaimana jika dalam satu menu masakan membutuhkan setidaknya garam, vetsin, dan kecap, yang mana ketiganya merupakan penyumbang natrium yang cukup tinggi dalam kategori bumbu dapur. Mungkin bisa dibayangkan berapa garam natrium yang telah dikonsumsi tubuh dalam sekali makan menu tersebut.

Langkah preventifnya adalah dengan memerhatikan frekuensi menu yang membutuhkan 3 elemen tinggi natrium tersebut, misalnya seminggu hanya memasak menu tersebut 2-3x saja, atau mungkin bisa memilih salah satu perasa asin, bisa garam saja atau vetsin saja, atau tetap ada keduanya namun dengan porsi lebih sedikit dari biasanya, bertahap.

Kebutuhan gula dan garam dalam sehari 

Merujuk pada Kementerian Kesehatan terkait anjuran konsumsi Gula, Garam, dan Minyak pada orang dewasa sehat dalam sehari, yakni masing-masing 4 sendok makan (sdm) setara 54 gram, 1 sendok teh (sdt) setara dengan 2000 mg Natrium, dan 5 sdm setara dengan 72 gram.

Namun berbeda dengan individu yang sudah terkena penyakit tertentu, misalnya ada riwayat hipertensi ringan, ahli gizi tentu akan menerapkan diet rendah garam dengan batasan natrium/sodium sebesar 1000-1200 mg atau dalam pengolahan makanannya hanya boleh menggunakan 1/2 sdt garam dapur.

Begitu pula pada pasien diabetes melitus, yang pada prinsip dietnya dianjurkan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks, cukupi serat pangan, dan tentu mengurangi konsumsi gula sederhana (gula pasir dan gula merah), anjurannya adalah 5% dari total kalori sehari.

Angka ini cukup kecil jika dibandingkan dengan kebutuhan total karbohidrat yang mencapai 45-60% dari total kalori.

Gula dan garam memang dibutuhkan dalam tubuh dalam jumlah yang cukup, tidak terlalu sedikit juga tidak terlalu banyak, disesuaikan dengan anjuran konsumsi kemenkes atau Angka Kecukupan Gizi (AKG) berdasarkan kelompok usia dan jenis kelamin orang sehat Indonesia. Kecuali jika memang ada sertaan penyakit tertentu yang membutuhkan konsultasi dokter maupun ahli gizi.

Label gizi adalah kesempatan introspeksi diri 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun