"Kalau kamu bagaimana caranya?" Tanya Raden Qosim.
"Begini caranya, Kang." Jawab Raden Rahmat.
Raden Rahmat kemudian mengelus-elus pohon cematan itu, lalu pohon-pohon tersebut menjadi condong dan dipilihlah buahnya. Itulah sebabnya, mengapa pohon cematan di daerah Sendang menjadi condong-condong.
Pemanfaatan terhadap semua hasil produksi pohon cematan ini selanjutnya diajarkan dari generasi ke generasi dan jadilah wilayah ini tempat belajar pemanfaatan pohon cematan sejak dulu hingga sekarang.
(Bersambung...)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI