Mohon tunggu...
M. Fauzan Zenrif
M. Fauzan Zenrif Mohon Tunggu... Dosen - Zenrif

Hidup Itu Belajar

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Catatan Pinggir Ekonomi Indonesia dari Masyarakat Pinggiran

18 Juli 2019   15:43 Diperbarui: 18 Juli 2019   15:54 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua jalan kecil menuju Rumah Produksi Kang Tur./dokpri

Berkenalan dengan Kang Tur

Kang Tur: Baru Selesai Bekerja Memproduksi Gula Merah Siwalan/dokpri
Kang Tur: Baru Selesai Bekerja Memproduksi Gula Merah Siwalan/dokpri
Setelah sepeda montor Gus Hamdan berhenti, saya turun dan melihat seorang laki-laki berkulit hitam legam. Laki-laki berbadan tegap dan kuat itu berjalan menuju tempat kami. 

Gus Hamdan kemudian bercakap-cakap dengan lelaki itu. Terlihat sangat akrab, saya biarkan Gus Hamdan memberikan pengantar tentang rencana kehadiran kami.

"Assalamu'alaikum, saya Turhamun... Turhamun..", katanya mengulang-ulang namanya sendiri.

"Wa'alaikum salam, Pak Turhamun.." jawab ku datar, "bukan Turja'un..?" Saya coba menggodanya agar tahu sang lelaki kekar ini senang bergurau atau tidak.

"Bukan.." katanya sambil tersenyum.

Saya senang karena ternyata laki-laki yang dipangil dengan Kang Tur itu ternyaga senang bergurau. "dapat dijadikan hiburan dari perjalanan melelahkan.." begitu batinku.

"Apa pekerjaan, Bapak." tanyaku untuk meyakinkan apa tujuan kedatangan saya ke tempat ini.. Hehehe

"pekerjaan saya .. ya ini, Pak." jelasnya sambil menunjuk pawonan dan beberapa alat yang ada disekitarnya.

Saat saya tercenung memperkirakan pekerjaan apa yang kira-kira dikerjakan Kang Tur, Gus Hamdani menjelaskan bahwa pekerajaan Kang Tur adalah memproduksi gula merah dari siwalan. Melihat beberapa alat yang digunakan, nampak sederhana, tidak rumit dan mudah dikerjakan. Kata batin ku...

"Sudah berapa lama, Kang?" tanyaku dengan hati-hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun