Mohon tunggu...
Zenfitri R. Situmorang
Zenfitri R. Situmorang Mohon Tunggu... Lainnya - Storyteller

Suka menulis, berolahraga dan bernyanyi. Buku favorit adalah buku biografi, filsafat, dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku dan Saat Ini

29 Januari 2023   20:51 Diperbarui: 29 Januari 2023   21:11 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keheningan meliputi kami hingga beberapa menit. Perlahan aku mengeluarkan kembali gantungan kunci yang telah kupasang tadi dan memasukkannya kembali ke dalam tas kecilku. Aku merasa bersalah telah melakukannya.

“Ini tasnya. Maaf ya, aku terlalu lancang.” Aku mengembalikannya dengan baik.

Ia tak langsung meraih tasnya. Ia menatapku meski aku tak membalas tatapannya. Kusodorkan kembali tasnya, barulah ia meraihnya.

Ia memperhatikan tasnya dengan saksama karena tak lagi menemukan gantungan kunci yang tadi sempat kupasang. Kemudian ia kembali menatapku. Namun aku tak ingin lagi menatapnya.

“Sori, Ra. Aku nggak pernah tahu kalau …”

“Udah! Nggak usah dilanjutkan lagi.” Aku tidak tahu mengapa air mataku tak bisa keluar pada saat itu. Padahal aku sangat ingin menangis tersedu-sedu di hadapannya agar ia tahu betapa sakitnya hatiku saat itu.

“Ndre, tolong antar aku pulang!” Dia masih tetap menatapku dan tak bergegas sedikit pun.

“Ndre, tolong antar aku pulang!!!” pintaku kembali dengan nada yang lebih tegas. “Tapi aku bisa pulang sendiri sih.” Aku sedikit menggeser posisi kakiku yang sedari tadi duduk bersila.

“Oke…oke. Kita pulang sekarang.” Ia pun mulai bergegas menghampiri sepeda motornya yang diparkir tak jauh dari tempat kami duduk.

Aku tak tahu siapa yang harus kusalahkan atas cerita ini. Apakah dia harus izin padaku jika hendak jatuh hati pada perempuan lain? Memangnya aku siapa?

Apakah aku salah sudah jatuh hati padanya? Memangnya jatuh hati kita yang menciptakan? memangnya itu perbuatan yang tidak baik?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun