Perbedaan lain terjadi mengenai pasukan Usamah. Rasulullah SAW memerintahkan agar pasukan ini dipersiapkan, namun sebagian sahabat memilih menunggu dan melihat apa yang akan terjadi pada Rasulullah SAW dalam sakitnya. Sebagian lain berpendapat wajib mengikuti pasukan Usamah berdasarkan sabda Rasulullah SAW.
3. Kematian Rasulullah SAW
Setelah wafatnya Rasulullah SAW, umat Islam berbeda pendapat tentang kenyataan kematiannya. Umar bin Khattab berkata, "Siapa yang mengatakan bahwa Muhammad telah wafat, akan kupenggal dengan pedangku ini." Namun, Abu Bakar Ash-Shiddiq menjawab, "Barangsiapa yang menyembah Muhammad, maka Muhammad telah wafat. Dan barangsiapa yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Hidup, tidak akan mati." Perkataan Abu Bakar ini akhirnya diterima oleh umat Islam.
4. Tempat Pemakaman Rasulullah SAW
Umat Islam juga berbeda pendapat mengenai tempat pemakaman Rasulullah SAW. Kelompok dari Mekkah menginginkan agar beliau dimakamkan di sana, sementara kelompok dari Madinah menginginkan kehormatan tersebut. Masalah ini terselesaikan ketika Abu Bakar menyebutkan riwayat yang menyatakan bahwa para nabi dimakamkan di tempat mereka wafat.
5. Imamah dan Warisan Nabi
Perbedaan pendapat juga muncul mengenai imamah (kepemimpinan) dan warisan dari nabi, serta pertempuran melawan mereka yang menolak membayar zakat. Umar berpendapat bahwa kaum Muslim tidak seharusnya memerangi mereka berdasarkan sabda Rasulullah SAW. Namun, Abu Bakar Ash-Shiddiq berpendapat bahwa salah satu haknya adalah mendirikan shalat dan membayar zakat, dan siap memerangi mereka yang menolak.
6. Penunjukan Khalifah
Perbedaan berlanjut dalam penunjukan Abu Bakar terhadap Umar sebagai khalifah, kemudian dalam masalah syura (musyawarah) hingga keputusan jatuh kepada Utsman, yang pembunuhannya pun menjadi bahan perdebatan. Selain itu, perbedaan pendapat muncul dalam kepemimpinan Ali dan Muawiyah serta peristiwa di Perang Jamal dan Siffin.
Faktor Eksternal yang Memperburuk Perpecahan
Perpecahan di kalangan umat Islam juga diperburuk oleh para munafik yang menampakkan keislaman di depan umum, namun sebenarnya tidak benar-benar muslim. Ibn Hazm al-Andalusi menyebutkan bahwa bangsa Persia yang kehilangan kekuasaan mereka oleh bangsa Arab, yang dianggap lebih rendah oleh bangsa Persia, berusaha menghancurkan Islam dengan tipu daya. Mereka menarik simpati kaum Syiah dengan menampakkan cinta kepada keluarga Rasulullah SAW dan mengutuk kezaliman terhadap Ali RA, hingga akhirnya menyesatkan mereka dari Islam.